30.

767 176 38
                                    

[Name] tengah dikelasnya bersama kenma. Mereka sedang menunggu hasil ulangan. [Name] sedikit takut dan gemeteran. Yaa panik Attacknya kambuh.

"Lah [Name]? Gosah tremor santaii aja!" Ucap kenma kala melihat tangan [Name] yang bergemetatan.

"Nyenyenye bicit." Ketus [Name].

Selama ulangan, [Name] dan kenma selalu mengerjakan bersama, dengan soal yang dibagi-bagi. Ada pake aksi nekat, pake aksi kalem tapi kalemnya diam-diam menghanyutkan.

Kertas ulangan sudah ada dimeja masing-masing. Terlihat jelas nilai yang [Name] dapat adalah sempurna sedangkan kenma 99. Disengaja disalahin satu biar yang rank 1 gak ada dua orang. Tapi tetap [Name] belum lega, karna itu baru satu kertas. Belum semua.

Lembar demi lembar sudah memenuhi meja [Name] tapi satu yang belum, yaitu pelajaran sastra. Sebenarnya [Name] cuma takut sama pelajaran sastra, bukan yang lain.

Kertas yang ditunggu-tunggu pun sudah ia dapat. Segera ia menutup dulu kertas itu, lalu menatap kenma yang melakukan hal sama.

"Taruhan ayo!" Ajak [Name] kepada kenma dengan semangat.

"Ayo!" Jawab kenma merasa tertantang

"Oke! Dulu gw semester 1 sastra 88, semester 2 90. Nah sekarang tebak berapa?!" Tanya [Name] kepada kenma.

"Gw tebak masih sama sih." Tebak kenma dengan santai.

"Deal! Gak boleh dirubah jawabannya." Ucap [Name] lalu membuka kertasnya tersebut.

Terbuka kertas tersebut. Terlihat nilai [Name] tidak sesuai ucapan kenma.

"Dih kok 92?!" Pekik [Name] seraya mengangkat kertas ulangan sastranya.

"Pfftt- okeh skrng gw!" Ucap kenma mengambil kertas sastranya.

"Uhm... Keknya 90 deh..." Tebak [Name] sambil pose berpikir.

Dibukanya kertas kenma. Ternyata sama nilainya dengan [Name]. Iya, mereka kalau ulangan sastra kerjain sendiri-sendiri. Katanya si biar bisa taruhan siapa paling tinggitinggi nilainya.

"Nilai gw sama kaya lo woy!" Pekik kenma sambil mengangkat kertasnya tinggi-tinggi.

"Tck yaudah yo balik." Ajak [Name] lalu memasukan kertas-kertasnya ke dalam tas.

Kenma pun mengangguk, lalu ikut membereskan kertas-kertasnya juga kedalam tas. Keluarnya mereka dari kelas menuju aula kampus. Mereka ingin melihat peringkatnya.

Sesampainya mereka didepan papan informasi, banyak orang mendesak-desak ingin melihat peringkatnya masing-masing.

[Name] pun menghembuskan nafas kasar. Lalu berteriak "woy peringkat pertama siapa?!" Teriaknya.

"Peringkat pertama [Name]-san!!"

"Peringkat kedua kozume-san!!"

"Peringkat ketiga suzui-san!!" Ucap salah satu mahasiswi yang ada dipinggir papan.

[Name] tersenyum puas mendengar ucapan mahasiswi tadi.

"Nah puas lo sekarang?" Tanya kenma ikut tersenyum.

"Y sj." Jawab [Name] singkat.

"Ken gw balik ya." Pamit [Name] kepada kenma. Tapi lengan baju [Name] ditarik kecil oleh kenma.

"Gak akan main dulu?" Tanya kenma.

"Gak dulu. Gw cape mau tidur bye." Balas [Name] lalu pergi menjauh dari kenma.

Kenma tidak menghalanginya lagi. Karna dia melihat wajah [Name] yang tadi yang sedikit memerah dan berkeringat.

Skip pulang

kita beda. [ haikyuu x reader ]Where stories live. Discover now