18.

944 198 36
                                    

Hari sudah mulai berjalan seperti biasa. Keadaan suna sudah membaik, hanya perlu sedikit lagi waktu untuk penyembuhan total. Kini [Name] berada di kelas sedang jam istirahat bersama kenma memainkan game survival.

"[Name], lu cari kayu bakar dulu. Gw mau cari bahan buat makan." Ucap kenma.

"Lah mau misah? Nanti ada beruang gimana jir?!" Tegas [Name].

"Gak akan. Santuy ae." Ucap kenma santai.

"Kalau ada apa-apa, lu yang gw salahin." Ancam [Name]. Kenma melirik [Name] yang sedang fokus dengan gamenya hanya terkekeh pelan. "Manis." Batinnya.

"Nahloh karakter lu diem aja tuh! Lu mau ngerjain gw ya!" Ucap [Name] sambil melirik ke arah kenma yang sedang menatapnya.

Atensi mereka saling terhubung satu sama lain. Kenma sadar tapi ia tidak mau panik memilih untuk melanjutkan gamenya.

"Astaghfirullah, anak setan." Gumam [Name] dengan kecil sehingga kenma tidak mendengarnya.

"Hah? Lu ngomong apa tadi?" Tanya kenma.

"Lanjutin dulu gamenya jir, nanti keburu ada dosen sama temen-temen nyariin." Ucap [Name] memperingati.

Iya mereka maennya dilantai belakang bangku [Name] jadi gak keliatan kalau ada yang masuk, ditambah suasana kelas juga sedang ramai. Tapi tenang aja, teman sekelasnya gak akan ember karna solidaritas di kelas kenma itu tinggi.

"[Name] [Name] [Name]!! Bantu gw cepet! Ini ada beruang woy!" Pekik kenma karna panik sambil memainkan hpnya dengan tidak santai.

"Satu kata buat lu. Mampus." Ucap [Name] lalu melanjutkan menebang kayu digamenya.

"Bahan makanan komplit anj*!" Ucap kenma. Segera cepat [Name] lari menuju lokasi kenma untuk menolongnya.

"Awas awas, ini gw bawa kapak nanti lu kena." Ucap [Name] langsung membunuh beruang tersebut dan beruang itu pun kalah lalu mati.

"Jago juga lu." Puji kenma.

"Alah kalau gak ditolong aja bilang gw noob." Ucap [Name] lalu mematikan hpnya.

"Lah udahan?" Tanya kenma juga sambil mematikan hpnya.

"Iya. Gw mau ke perpus kembaliin buku." Ucap [Name] bangun dari duduknya.

Kenma mendengar kata 'perpus' pun langsung duduk dimeja [Name] guna menghalanginya untuk keluar dari bangku.

"Ken..." Ucap [Name] dengan matanya menatap kenma tajam. Kenma hanya menaikan bahunya tak peduli.

"Kenn plis lah, gw mau nyimpen doang gak akan ketemu haru..." Rengek [Name] sambil menghentak-hentakkan kakinya, layaknya bocah tk meminta balon.

Kenma yang melihat itu pun sangat gemas sampai-sampai ingin rasanya menarik [Name] kedalam dekapannya. Tapi ia urungkan niatnya itu karna ia tau wanita itu adalah wanita yang taat kepada tuhannya yang berbeda.

Kenma hanya tersenyum sendu melihat [Name] yang kini duduk dikursinya sambil membaca ulang novel yang sudah tamat dibaca itu.

"Heh [Name]," Ucap kenma mengundang atensi dari nama tersebut.

"Lu mau tinggal di Jepang? Maksud gw lu kalau udah lulus juga tetep tinggal di Jepang?" Ohh pertanyaan apa ini?! Sepertinya kenma sudah tidak sadar, jika yang ia ajak bicara itu memiliki kewarganegaraan lain.

"Ngomong apasi ken? Gw kan orang indo. Kesini juga gw nerima beasiswa bukan bener-bener buat tinggal disini." Jawab [Name].

Okeh bagus [Name]! sekarang kenma sudah ditampar oleh kenyataan!

kita beda. [ haikyuu x reader ]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora