28.

751 180 74
                                    

Selesai [Name] berduet bersama suna, ia pun turun dari panggung menghampiri teman-temannya.

"[Name] tadi itu keren banget!! Tapi gak jadi keren soalnya bukan sama gw." Ucap hinata mengembungkan pipinya. Mumpung [Name] pake sarung tangan nih, ia mencubit pipi hinata.

"Gemes banget!" Ucap [Name] yang gemas dengan hinata.

"[Nwame] lwepwasin! Swakit!" Ucap hinata lalu [Name] pun melepaskan cubitannya.

Teman-temannya terlihat kaget saat melihat [Name] mencubit pipi hinata.

"Tenang saja aku pake sarung tangan. Jadi tidak bersentuhan langsung." Ucap [Name] membolak-balikan tangannya tanpa dosa, sambil cengengesan.

"Wah~ kalau gitu boleh dong gw gandeng tangan lu?" Tanya atsumu dengan muka pedonya.

"Enak aja! Gandeng aja tuh yang seiman." Ucap [Name] seraya terkekeh.

"Becandanya gak lucu anjir, bawa-bawa agama." Ucap semi lalu menatap kalung salibnya.

"Gausah begitu lu sem. Cuman becanda gw hahaha," Ucap [Name] tertawa tanpa beban. Sebenarnya ia juga sakit, tapi bukan [Name] kalau engga nyembunyiin sesuatu.

Tak lama kuro datang bersama alisa yang menggandeng lengannya, menghampiri teman-temannya yang sedang mencibir [Name].

"Apa nii~ bahagia banget kayanya?" Ucap kuro dibelakang [Name] yang sedang tertawa.

Seketika [Name] pun terdiam. Terkejut akan kedatangan kuro. Entah mengapa rasanya jadi canggung.

"Lah kok diem? Malu ya ketauan sama tuan rumah?" Cibir tsuki seraya menyeringai.

"Bacot banget tsuki sumpah." Ucap [Name] menatap tajam tsuki. Berakhir tsuki dikejar oleh [Name].

"Kur selamat ya." Ucap suga berjabat tangan dengan kuro.

"Iya sama-sama sug. Jangan lupa nyusul lu, gak cape ngejones aja hahaha," Meskipun kuro berkata begitu, tatapannya tidak bisa berbohong.

"Iya nanti sama [Name]~" Ucap suga meledek kuro.

Kuro hendak marah tapi ia kembali sadar, sekarang posisinya ia sudah mempunyai tunangan. Alisa disampingnya tengah tertawa menikmati candaan suga.

"Pedangnya bosque!"

"Ambulannya juga tuh!"

"Aduh mati dong?!"

Mereka pun tertawa meledek kuro sejadi-jadinya, membuat kuro geram. Kuro pun mengelus dadanya kembali tersenyum menghadap alisa.

"Jangan dengerin setan-setan ini ya sayang." Ucap kuro kepada alisa.

"Temen-temen kamu lucu-lucu ya sayang hahaha," Ucap alisa mengeratkan gandengannya.

"Gw tau itu pasti beuh eug bom pow ngueng," Ucap bukotu random.

"Gak waras lu burhan." Ketus kuro menatap tajam bokuto.

[Name] pun kembali ke teman-temannya dengan nafas tersenggal-senggal. "Tsuki fck awas aja gw sumpahin blablabla," Ucap [Name] tanpa henti menyumpahi tsuki. Sedangkan yang disumpahi mencibirnya balik. Sunggah damai ya kawand.

"Eh kuro selamat ya, alisa juga selamat ya." Ucap [Name] lalu memeluk alisa.

"Maen peluk-peluk aja, bau tuh badan abis lari-larian." Ucap kuro tanpa memisahkan [Name]. Terdengar nadanya yang sedang cemburu- bukan itu maksudnya, cemburunya karna abis tadi bercanda sama tsuki.

[Name] pun melepas pelukannya kepada alisa "nyenyenye kuro bacot tck." Ucap [Name] menghampiri kyoko.

[Name] melihat jam dilayar hpnya, menunjukkan jam 17:30 menandakan dia harus segera pulang.

kita beda. [ haikyuu x reader ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang