NARENDRA[2]

221K 18K 975
                                    

★ ★ ★


"SAYANGGGG" Teriakan nyaring Keysa mampu membuat telinga Naren berdengung, tapi Naren tetap tersenyum melihat kekasihnya itu.

Naren memberhentikan motor nya di parkiran apartemen Keysa. Laki-laki itu membuka helm yang menutupi wajah tampan nya.

"Hai.." Sapa Naren kaku.

Keysa melengkung kan bibirnya kebawah,sudah satu tahun lebih berpacaran tetap saja Naren masih kaku.

"Kamu tuh kalo ketemu aku, senyum bisa ga sih?" Kesya meletakkan tangan nya di wajah Naren."Nih gini." Keysa menarik pipi Naren sehingga laki-laki tampak tersenyum.

"Ga bisa. Senyum gue mahal" Kata Naren membuat Keysa semakin cemberut.

Naren melepas tangan Keysa dari wajahnya kemudian tersenyum tipis."Nih udah kan?" Tanya Naren.

Keysa yang melihat itu langsung tersenyum lebar. Ah pacar nya itu sangat tampan. Semua yang ada dalam diri Naren membuat Keysa jatuh terlalu dalam pada laki-laki itu. Senyumnya, perhatian nya, cara Naren memperlakukan nya, cara Naren menjaganya, membuat Keysa tak akan pernah mau melepaskan kekasih nya itu.

Begitu juga dengan Naren. Keysa adalah dunianya. Semenjak Keysa hadir di hidupnya Naren merasa dirinya berharga, Keysa sangat tulus padanya, hanya Keysa yang paling mengerti dirinya, hanya Keysa  Elflirez Yonatan yang ada di hati seorang Narendra Greeden Altezza.

Keysa itu cantik,dan imut. Tubuhnya yang mungil kulitnya yang putih bersih, tingkahnya yang seperti anak kecil membuat Naren sangat mencintai nya.

"Itu senyum atau gula sih?Kok manis banget?" Tanya Keysa menggoda Naren.

Naren memutar bola matanya malas. "Mulai lagi" Naren mengapit hidung Keysa dengan jari telunjuk dan jari tengahnya.

Keysa tertawa. 'cantik' Batin Naren.

"Kamu dari mana? Kok lama banget sih?" Tanya Keysa mengerutkan keningnya.

"Tadi ada masalah dikit" Naren merapikan anak rambut Keysa yang sedikit berantakan karena tertiup angin.

Keysa tidak pernah ikut campur urusan Naren termasuk tentang Morvesca. Keysa tau Naren paling tidak suka di atur, dan Naren paling tidak suka jika Keysa ikut campur dalam masalahnya.

Keysa mengangguk kan kepalanya pelan. "Jalan yuk!" Ajak Keysa semangat.

"Udah makan?" Tanya Naren. Laki-laki itu tau kebiasaan Keysa,semenjak tinggal sendiri di apartemennya, gadis itu makan dengan tidak teratur. Hal itu membuat Naren khawatir.

Keysa diam sebentar lalu mengangkat wajahnya, menatap Naren ragu."Emm belum si.. tap—"

"Makan dulu" Potong Naren cepat.

Keysa menyengir. "Iya nanti aja,sekalian , ayoo aku bosen banget di apart terus. Ayo lah ya ya ya ya ya?" Keysa menggandeng tangan Naren sambil merengek seperti anak kecil yang ingin pergi ke taman bermain.

"Yaudah" Kata Naren pasrah.

Naren membawa Keysa ke salah satu tempat makan yang sering mereka datangi.

"Mba!" Panggil Naren kepada salah satu pelayan yang ada di tempat makan tersebut.

"Eh Naren, Keysa" Sapa Diana—pelayan di tempat makan tersebut. Diana lima tahun lebih tua dari Naren dan Keysa.

"Pesan yang biasa ya mba!" Kata Keysa tersenyum ramah.

"Oke siap! Di tunggu ya!" Kata Diana. Lalu pergi untuk menyiapkan pesanan mereka.

NARENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang