NARENDRA[53]

96.5K 10.5K 263
                                    

★ ★ ★

Keadaan Posca saat ini sedang ramai, tetapi suasana nya mendadak hening karena penuturan Raden barusan.

"Lo serius?" Tanya Artan. Laki-laki itu masih tidak percaya.

"Serius, Bang! Buat apa juga gue bohong" Jawab Raden.

"Gue bingung harus seneng apa sedih" Tutur Aji.

"Lah, ngapain sedih anjing, malah bagus lah kalau Wira mati" Ujar Candra.

Yup, Wira ditemukan tewas tertusuk kemarin siang. Pelakunya sendiri adalah Galeno Adhyspurta.

Di saat Galen akan melakukan adegan reka ulang untuk pembunuhan Keysa, Galen sempat berpapasan dengan Wira saat laki-laki itu hendak pindah sel.

Mendengar adiknya pernah di sekap oleh Wira saat dia sudah menyerahkan diri ke polisi, membuat emosi Galen berada di ujung puncak. Demi apapun Galen ingin menghabisi Wira karena sudah berani menyakiti adik nya yang sedang mengandung.

Galen mencengkeram kerah Wira, wajah nya merah padam, hanya ada tatapan dendam dan penuh kebencian.

Wira hanya tersenyum miring seakan tidak perduli apapun, baginya semua tidak ada gunanya lagi. Benar-benar laki-laki gila.

Meski dengan tangan yang di borgol, Galen mencengkeram kerah baju Wira dengan sangat kuat. "Bajingan!" Ujar laki-laki itu.

Polisi yang bertugas mengawasi Galen berusaha untuk menarik laki-laki itu menjauh dari Wira, tetapi langsung di sentak oleh Galen. Laki-laki itu belum puas sebelum menghabisi nyawa orang yang sudah membuatnya menderita itu.

"Lo gak akan bisa hidup tenang Wira!" Bisik Galen tepat pada telinga Wira.

Wira hanya tersenyum licik, tidak berniat menanggapi Galen sama sekali.

Kedua polisi yang mengawasi Galen menarik laki-laki itu untuk menjauh dari Wira. Galen selalu melihat kebelakang saat kedua polisi itu membawanya untuk menjauh dari Wira.

Beberapa langkah setelahnya Galen melepaskan pegangan polisi itu pada lengannya, laki-laki itu berlari dan mengeluarkan senjata tajam dari sakunya. Pisau kecil yang runcing. Pemberian Fardan.

Tanpa takut dan ragu sama sekali, Galen menusuk Wira dari belakang. Laki-laki itu menusuk tepat di perut Wira, tidak hanya sekali tetapi lima kali tusukan.

Petugas yang ada langsung melerai keduanya, sangat sulit karena Galen tidak segan-segan mengarahkan pisau tersebut kepada semua orang.

Galen bahkan tidak perduli lagi bagaimana nasib nya setelah ini, yang penting baginya saat ini adalah menghabisi Wira. Hanya itu.

Wira tidak bisa melakukan pergerakan sama sekali, laki-laki itu belum sembuh dari serangan Naren kala itu, itu sebabnya Galen bisa menghabisi laki-laki itu dengan mudah.

Wira tewas dengan lima tusukan pisau.

"Itu udah hukuman yang paling pantes" Kata Yansen.

"Ternyata bener kata orang, orang yang ngecewain lo, adalah orang yang paling lo percaya" Tutur Elio.

"Betul, Galen bego apa gimana dah, bisa-bisa lebih percaya sama Wira dari pada kita-kita" Ujar Aji.

"Gimana pun, semua masalah ini berawal dari gue, gue bener-bener minta maaf" Saka menatap teman-teman nya satu persatu, andai saja dia jujur lebih awal, semua masalah ini tidak akan terjadi.

"Lupain yang udah terjadi" Kata Naren, dia tidak ingin Saka terus-terusan merasa bersalah.

Bahkan Naren tidak tahu harus merasa kecewa atau bersyukur, jika bukan karena masalah yang ditimbulkan oleh Saka, dia tidak akan pernah bisa bertemu dengan Nalva.

NARENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang