NARENDRA[5]

161K 15.8K 1.6K
                                    

★ ★ ★

Hari ini adalah hari Minggu dan hari tepat dimana Naren dan Keysa genap menjalankan hubungan asmara mereka selama dua tahun.

Naren sudah menyiapkan kado untuk Keysa. Laki-laki itu akan memberi sebuah kalung milik almarhum bundanya. Dulu Bundanya pernah berpesan kalau kalung ini boleh Naren berikan kepada wanita pujaan nya dan ini saat nya laki-laki itu memberikan nya kepada Keysa.

Saat dalam perjalanan ke apartemen Keysa, Naren merasakan ponselnya berdering. Laki-laki itu memberhentikan motor nya di tepi jalan untuk mengangkat telepon dari Artan.

"Halo" Sapa Naren.

"Ren, b—bisa ke Posca sekarang? Penting" Kata Artan dengan sedikit gugup.

"Ada apa?" Tanya Naren.

"Gue gabisa jelasin di telfon" Jawab Artan.

"Oke" Balas Naren kemudian mematikan sambungan telepon nya.

Naren memutar arah menuju Posca. Entah kenapa mendadak perasaan nya tidak enak. Apa yang terjadi?

Naren memarkir kan motornya di depan Posca. Laki-laki dengan kaos hitam tersebut masuk ke Posca. Saat tiba semua anggota Morvesca menatap nya dengan tatapan yang sulit di artikan.

Naren diam,menatap seluruh anggota Morvesca satu persatu. Ada apa sebenarnya? Apa yang terjadi?

"Ren" Panggil Artan hati-hati."K—keysa.." Artan diam sejenak, menggantung kan kalimatnya karena sedikit ragu.

"Keysa kenapa?" Tanya Naren masih bersabar.

Artan diam, membayangkan reaksi Naren setelah ini.

"KEYSA KENAPA BANGSAT?" Tanya Naren mulai emosi.

"K—keysa.." Ah rasanya bibir Artan kelu. Laki-laki itu merutuki dirinya sendiri,mengapa sulit sekali untuk mengatakan apa yang terjadi kepada Naren.

BUGH!

Artan merasakan sudut bibirnya mengeluarkan cairan merah.

"NGOMONG YANG JELAS!" Cecar Naren.

"K—Keysa tewas. Dibunuh di apartemennya kemarin sore" Jelas Artan.

Naren diam.

Anggota Morvesca yang ada di Posca pun menunduk, sambil menerka-nerka apa yang akan dilakukan Naren setelah ini.

Tanpa di duga, Naren pergi begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Anggota Morvesca tak ada yang berani mengikuti Naren.

Naren melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, membelah jalanan kota Bandung. Tak perduli dengan suara klakson pengendara lain yang kesal karena Naren terlalu ugal-ugalan.

Naren seolah mempunyai tujuh nyawa, tidak perduli apa yang terjadi, laki-laki itu melaju kan motor nya seperti orang kesetanan, Naren juga tidak tahu kemana tujuan nya saat ini. Sekarang pikiran nya hanya tertuju ke Keysa.

Saat melewati tikungan,Naren tidak memperhatikan ada seorang gadis yang menyebrang jalan. Laki-laki itu membanting stang motor nya ke kiri membuat motornya tergelincir sejauh beberapa meter.

"ARGHH" Naren merasakan kakinya tertimpa oleh motor besarnya.

Naren terbaring di aspal, sama sekali tak berusaha untuk bangkit. Laki-laki itu menatap langit biru dibalik helm fullface nya.

"Maaf Key.."Ucap Naren lirih sambil mengatur nafasnya sebelum akhirnya Naren memejamkan matanya.

Naren tak sadar kan diri.

NARENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang