NARENDRA[20]

143K 14K 1.7K
                                    


★ ★ ★

"HALLO NAVA!" Sapa Langit ketika melihat Nalva yang sedang duduk di bangku taman. Gadis itu sedang menghafal rumus fisika yang akan di ujian kan nanti. "Kamu sedang apa?" Tanya Langit.

"Aku lagi menghafal rumus fisika untuk ujian nanti" Jawab Nalva tidak lupa dengan senyum manis nya.

"Untung aku anak IPS, jadi gak ada fisika" Ujar Langit.

"Padahal fisika itu seru tau!" Kata Nalva.

"Waktu SMP aku belajar fisika, tapi itu buat kepala aku pusing. Aku gak suka fisika" Langit menggelengkan kepalanya pelan.

"Kamu hanya perlu tau rumus-rumus nya, itu aja kok" Kata Nalva.

"Tetap aja aku gak suka!" Kekeuh Langit.

"Terus kamu suka nya apa?" Tanya Nalva.

"Aku suka nya kamu! Karena kamu baik" Kata Langit.

"Tapi aku suka nya kak Naren" Sahut Nalva dengan nada menyebalkan.

"Kalau gitu aku gak jadi suka sama kamu! Aku suka nya Hans sama Lala aja" Ralat Langit.

"Kamu itu umur berapa sih? Kok kamu lucu banget?" Tanya Nalva.

"Kan kita seumuran, kamu itu pikun ya?" Langit menatap Nalva kesal

Nalva tertawa karena wajah kesal Langit. Sangat lucu, Nalva ingin bersahabat dengan Langit, pasti menyenangkan!

★ ★ ★

BUGH! BRAKK!

Tubuh Wira tumbang karena tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya saat di terjang pukulan dari Fardan.

"LO BILANG BAKAL BAWA NAVA KE GUA? MANA?" Sentak Fardan.

Wira masih mencoba untuk fokus, kepalanya sangat pusing hingga berdengung karena pukulan Fardan tadi.

BUGHH!

Tendangan pada perut kembali Wira dapatkan. "MANA CEWE GUA, BANGSAT?" Fardan tidak memberi ampun sama sekali, laki-laki itu berjongkok dan mencengkeram kerah baju Wira.

Wira menyentak tangan Fardan kasar. "Dia bukan cewek lo lagi" Ujarnya dengan susah payah.

"Ngomong apa lo?" Desis Fardan.

"Dia udah jadi cewe Naren, sejak dia di culik sama Morvesca" Jawab Wira.

Wajah Fardan memerah, tangan nya mengepal hingga urat-urat tangannya tercetak dengan jelas.

"Mereka gak bakal ngelepasin Nava kalau kita gak munculin diri" Sambung Wira lagi.

Membayangkan Nalva menjadi pacar Naren membuat kepala Fardan hampir meledak. Nava miliknya hanya miliknya.

"Gue punya rencana" Wira memegangi perutnya yang terasa nyeri.

★ ★ ★

"Bos lo udah sembuh?" Tanya Candra begitu melihat Naren dengan santainya memasuki Posca.

"Kalau sama Nava mah langsung sehat dia" Sahut Artan.

"Gimana bos semalam?" Tanya Aji jahil.

"Gik mii, kiyi gini iji biir cipit simbih" Ejek Yansen.

Waktu Nalva ke apartemen Naren kemarin, Yansen menelfon Naren untuk memberitahukan bahwa Nalva akan datang untuk menjenguk nya, lalu Naren hanya mengiyakan dan melempar ponselnya asal tanpa memutuskan sambungan telepon nya.

NARENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang