NARENDRA[13]

135K 14.4K 504
                                    


★ ★ ★

TINN! TIN!!

Suara klakson motor terdengar begitu nyaring di depan rumah Nalva.

Dengan buru-buru Nalva memakai sepatunya, gadis itu berjalan sambil menganting sebuah kotak yang tidak terlalu besar.

"Itu apa?" Naren menunjuk kotak yang ada di tangan Nalva.

"Donat, aku mau jual di sekolah" Jawab gadis itu santai.

Naren mengangguk tanpa protes, dia sudah tahu penghasilan Nalva hanya berjualan donat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

"Sini gue pegang" Tawar Naren ketika Nalva terlihat kesusahan untuk naik ke atas motornya.

Nalva menyerahkan kotak donat tersebut dan naik ke motor Naren dengan bantuan pundak laki-laki itu, setelah mengambil posisi yang nyaman, Nalva mengambil kembali kotak donat tersebut.

Udara pagi terasa begitu segar, tapi jalanan kota Bandung yang sudah ramai oleh kendaraan kendaraan mengurangi kesempurnaan pagi hari ini.

Naren memarkir kan motornya setelah memasuki kawasan sekolah, seperti biasa sudah ada anak-anak Morvesca yang menunggunya sebelum memasuki kelas.

"Pagi semuanya!" Sapa Nalva kepada anggota Morvesca.

"Pagi dede Nava" Candra tersenyum menampakkan deretan giginya yang putih berseri.

Naren yang mendengar sapaan Candra pun menoleh ke arah laki-laki itu. Naren menatap Candra tajam membuat orang yang di tatap hanya menyengir lebar.

"Itu apa?" Tanya Langit, laki-laki itu penasaran isi kotak yang di bawa oleh Nalva.

"Oh ini— "

Nalva tersentak ketika Naren merebut kotak tersebut dari tangannya.

Naren menyerahkan kotak donat tersebut kepada Candra.

"Jualin nih donat, harus habis!" Perintah Naren membuat Candra tersedak air liurnya sendiri.

"Donat?" Guman Candra.

"Eh! Ga usah, aku bisa jual sendiri" Nalva berusaha merebut kotak itu kembali tapi tangannya langsung ditepis kasar oleh Naren.

"Biar mereka aja" Bantah Naren.

"B—Bos lo bercanda kan?" Tanya Candra memelas. "Masa gue ganteng-ganteng gini jualan donat, apa kata tetangga bos?"

"Oh, lo gamau?" Tanya Naren santai tapi tajam.

"M—Mau lah, yee siapa bilang gue gamau!" Nyali Candra seketika menciut mendapat tatapan tajam dari Naren.

"HAHAHAHAHA SEMANGAT YA CAN! GUE BANTUIN DOA" Ledek Aji, laki-laki itu tertawa keras melihat wajah memelas Candra.

Candra menghela nafas pasrah, laki-laki itu pun membuka kotak tersebut untuk melihat isi nya, padahal sudah tahu isinya adalah kue donat.

Donat warna-warni tersebut menarik perhatian Langit, sepertinya enak.

Langit menjilat bibirnya yang kering. Laki-laki itu berjalan mendekati Candra.

"Langit boleh minta satu gak?" Langit menatap Nalva penuh harap.

"Beli lah!" Sahut Candra sewot.

"Ih, Langit ngomong sama Nava, bukan sama bang Candra!"

Nalva yang melihat tatapan Langit pun mengangguk, tidak apa lah, Langit itu sangat manis jadi mustahil orang-orang bisa menolak permintaan nya.

NARENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang