#6 Adik Baru

286 30 0
                                    

-Tanawat-

aku melihat Ice yang sedang bermain bersama teman barunya, lalu dia berlari kearahku dan meminta minum kepadaku, aku memberikan air yang selalu dia bawa ditasnya. lalu dia kembali lagi bermain dengan anak-anak yang ada ditaman bermain ini

"anakmu berumur berapa?, Kalau boleh saya Tau?"

"dia bukan anakku. dia anak yang aku asuh, dia baru  berumur 4 tahun"

"sama seperti anak saya"

katanya sambil menunjuk anaknya dan aku hanya mengangguk, dia terus berbicara kepadaku dan aku hanya menyimaknya saja, tidak lama ada yang menepuk bahuku dan aku melihat orang yang menepukku dia adalah Game orang yang aku temui diBar

"Tanawat"

"ohh, P'Game. sawadee krap"

"sawadee, sedang apa yang kamu lakukan disini?"

"aku sedangggg"

"Songgg"

aku melihat Tuan Song yang sedang bediri dipintu masuk, Ice berlari kearah Tuan Song dan memeluknya dengan eratnya

"Tanawat"

"iya Tuan"

dengan rahang yang mengeras dan mata yang menyala dia berbicara lagi kepadaku

"Pulang sekarang!!"

"Baik Tuan, aku pergi dulu na Phi"

lalu aku meninggalkan P'Game, Tuan Song mengambil bahan makanan yang aku beli dan dia berbicara lagi denganku

"kamu gendong saja anak kita ini"

aku bengong mendengar apa yang dia bicarakan lalu aku menelan ludahku dengan susah payah

"cepat tunggu apa lagi, cepat gendong Ice Dan kita langsung pulang"

kami bertiga pulang kerumah, sampai dirumah aku menaruh bahan makanan didalam kulkas, Ice dan juga Tuan Song bermain sedari tadi aku hanya bisa melihat mereka saja. aku membuat makanan untuk mereka, aku mengeluarkan bahan makanan untuk membuat makanan yang diberikan ibuku waktu aku masuk rumah sakit pada waktu itu, tidak lama handphoneku berbunyi menandakan telepon masuk dan aku melihat di layar nomber yang tidak dikenal lalu alu memecet spiker

"hallo siapa ini?"

"ini aku Game, Tanawat"

"ohh P'Game, ada apa menelpon Phi"

"aku ingin mengajakmu bertemu denganmu hari ini dibar yang kemarin kita ketemu, apakah kau bisa datang hari ini?"

aku melihat Tuan Song berjalan mendekatiku dan memeluk pinggangkublalu menariknya mendekat kearahnya. Otakku tidak bisa berfikir dengan jernih

"siapa yang menelpon sayang?"

"ahh"

"siapa yang kamu ajak bicara di Telpon SAYANG"

"dia temanku"

"bukan pacarmu barumu kan?, awas saja kamu selingkuh aku akan memberikanmu pelajaran lihat saja nanti"

aku menelan ludahku dan dia mengambil handphoneku

"siapa ini?"

"kau yang siapa"

"aku suaminya Dan jangan pernah ganggu istriku lagi, atau aku akan patahkan lehermu"

lalu dia mematikan Handphoneku dan menaruhnya kembali, lalu dia melepaskan pelukan dan pergi meninggalkanku sepatah katapun lalu kembali ke tempatnya semula, aku mengatur nafasku kembali lalu melanjutkan masakku.

[TAMAT] BLindWhere stories live. Discover now