#15 Terungkap

177 21 0
                                    

-Tanawat-

aku meninggalkan keluarga Tuan Song, dan aku kembali kerumahku dengan keadaan yang pasrah dengan perjalanan cintaku ini, sampai dirumah aku melihat Mae sedang duduk menonton acara diTV lalu dia melihatku aku memeluknya dengan erat dan berbicara

"aku mencintainya Mae, dan aku mau bilang kalau aku adalah Gay"

Ibuku ini tanpak terkejut dengan apa yang aku bilang tetapi dia tetap memelukku dengan erat hingga aku bisa menangis di pelukannya, lalu dia berbicara dan mengangkat kepalaku memegang kedua pipiku lalu mengusap air mataku

"nak, aku tidak peduli kamu bagimana, aku tidak peduli kamu Gay atau normal, aku tidak peduli kamu baik atau buruk dimata orang, tetapi yang aku tau kamu adalah anakku yang paling bisa aku bangga. anakku yang paling sayang dengan ibunya"

"Mae tapi aku berbeda"

"kamu tidak berbeda nak, kamu sama seperti mereka tetapi hanya perasaanmu saja yang tertarik dengan laki-laki"

"Maeee"

"aku menerimamu dan apapun kamu, kamu tetap anakku, anak yang paling bisa aku banggakan dan aku tau kamu memiliki perasaan dengan Tuan Song kan?"

"Kenapa kau bisa tau?"

"dari berlibur tahun baru, sedetikpun matamu tidak pernah lepas dari Tuan Song"

"aku menyukai dia dan dia sekarang kembali dengan mantan istrinya Mae"

kataku sambil menangis dengan keras dipelukan ibuku ini, dia hanya bisa menenagkanku saja, aku juga tidak tau gimana kedepannya aku bisa hidup tanpa Tuan Song dan juga Ice

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

-Leon-

malam harinya aku dibar dengan teman-temanku, hari ini Tanawat mabuk berat teman-temanku hanya melihatnya saja, aku yang sedari tadi mengelus punggungnya, lalu Tim yang melarangnya untuk minum lagi dan juga Ohm yang melihatnya saja

"kamu kenapa hari ini, seperti banyak pikiran?"

tanya Ohm kepadanya, Tanawat hanya membalasnya dengan anggukan, lalu dia yang mabuk ini tertawa dan juga berkata

"hidup ini lucu, saat kamu sudah jatuh kepelukannya dan dia juga yang menghancurkanku"

"siapa orangnya, biar aku hajar untukmu"

Ohm menjawab lagi

"aku akan jujur kepada kalian semua, setelah ini kalian meninggalkanku silahkan"

aku menunggu apa yang ingin Tanawat bicarakan kepada kita

"aku suka dengan pria"

"apa!!!"

teriakku kepadanya

"IYA AKU SUKA DENGAN PRIA DAN ORANG YANG AKU SUKA ADALAH SONG, BOSSKU SENDIRI. AKU JATUH CINTA DENGANNYA DARI AWAL AKU BERTEMU DENGANNYA AKU SUDAH MEMILIKI PERASAAN UNTUKNYA"

"AKU BODOH BISA SUKA DENGAN DIA, KENAPA AKU DENGAN MUDAH SUKA DENGANNYA"

katanya dengan teriak lalu menangis, aku kaget dengan apa yang dibilang Tanawat, lalu Tim melihat kita semua.

"kalian ingin meninggalkan dia setelah dia jujur soal perasaannya?. kalau aku, aku tidak akan meninggalkannya aku tidak ingin meninggalkan dia melawan ini sendirian, Tanawat adalah sahabat kita. dia selalu ada buat kita dan ketika dia jatuh seperti ini kita pergi meninggalkannya aku tidak mau itu terjadi"

"kalau kalian ingin pergi selahkan pergi"

"aku tidak akan pergi"

kata Ohm dengan mantap dan pasti, lalu mereka berdua melihatku

"aku tidak akan meninggalkan adikku sendirian"

kataku lalu kami berempat berpelukan dan terus memantau temanku ini, aku kaget dengan semuanya tetapi aku tidak bisa apa, perasaan seseorang tidak dapat ditebak jaman sekarang semua orang bisa jatuh cinta baik dengan lawan jenis atau dengan sesama

"Tanawat dengar, kami semua ada disini bersamamu, jika kamu cinta dengan dia kenapa kamu merusak dirimu dengan cara seperti ini"

Tim bertanya kepadanya dengan tetap mengelus punggungnya secara perlahan

"dia kembali dengan mantan istrinya, hatiku sakit melihatnya, perempuan itu cantik cocok dengan Tuan Song yang sangat tampan itu"

"Tidak semua pasangan itu bisa bersatu, katika hatinya mereka tidak bisa menyatu Ai sat"

kataku dengan sedikit menjitak kepalanya, dia menangis lebih keras dan aku memeluknya mencoba untuk menangkannya, dia meminum banyak vodka lagi, kami memberhentikannya lalu mengantar Tanawat pulang kerumahnya, sesampainya kita dirumah. aku menaruh Tanawat dikasurnya dan kami semua tidur satu kasur dengan Tanawat. aku harap setelah ini perasaannya kembali membaik

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

-Song-

aku bangun dari tidurku, aku mengingat kejadian kemarin malam, kejadian dimana membuat hatiku sakit, aku terus berusaha menelpon Tanawat untuk memintanya kembali kepadaku dan juga Ice, hatiku hancur ketika dia keluar dari rumah ini, Ice terus terbangun tengah malam untuk mencari Tanawat, aku baru menemukan kebahagianku dan sekarang sudah hancur kembali, Ice selalu tidur dengan boneka pemberian Tanawat anakku ini tidak mau tidur tanpa Tanawat disampingnya dan itu membuatku sedih mendengarnya

aku bangun dari tidurku, aku mengingat kejadian kemarin malam, kejadian dimana membuat hatiku sakit, aku terus berusaha menelpon Tanawat untuk memintanya kembali kepadaku dan juga Ice, hatiku hancur ketika dia keluar dari rumah ini, Ice terus terb...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

pagi harinya aku terbangun dari tidurku karena ada yang menggetok pintu kamarku, ternyata dia adalah orang tuaku, mereka sudah menyiapkan makanan untuk kita makan dan kami semua makan bersama

"sebenarnya apa hubunganmu dengan Tanawat"

"Tanawat orang yang aku cintai Ma"

"kamu gay?"

"tidak Ma, tetapi setiap melihat wajah Tanawat jantungku berdetak dengan cepat, aku tidak tau aku gay atau tidak, yang aku tau aku mencintai Tanawat dan juga aku nyaman didekatnya"

orang tuaku mengangguk dan kembali kemakanannya, aku juga hanya mengaduk-ngaduk makananku yang ada dipiring, Ice dipaksa makan oleh ibuku

"Ma, apa kamu menyesal mempunyai anak sepertiku, yang selalu gagal"

"kenapa kamu bisa bilang begitu?, lihat yang kamu punya sekarang disini, yang kamu tinggali ini. semua hasil kerja dan hasil keringatmu, kamu tidak pernah gagal nak"

aku menangis dengan memeluk mamaku ini, aku merasa gagal telah salah mendidik Ice dan juga aku merasa gagal untuk memperjuangkan cintanya Tanawat

[TAMAT] BLindWhere stories live. Discover now