#30 Penerimaan

96 14 0
                                    

-Song-

Aku sedang duduk dihalaman belakang rumah Tanawat, dengan ditemani secangkir teh bersamaku, tidak lama ibunya Tanawat menghampiriku dengan membawa buah untukku

"Nak"

"Ohh Mae, silahkan duduk"

"Sedang apa kamu disini?"

"Tidak ada Mae, hanya aku ingin duduk saja disini"

"Mae mau berbicara denganmu apakah boleh?"

"Boleh Mae mau bicarakan tentang apa?"

"Nak, sebagaimana beratnya urusanmu dengan keluargamu atau dengan yang lainnya, ingat Masih ada orang yang sayang Dan mau mendengarkanmu, kamu Masih muda. Jangan kubur mimpimu nak"

Aku hanya terdiam mendengar apa yang ibunya Tanawat bicarakan, aku mengambil nafas panjang Dan melihat ibunya Tanawat kembali

"Aku Dan Tanawat ada disini nak, kamu juga bagian dari keluargaku. Kamu kekasih anakku Dan jadi kau juga adalah anakku"

"Jangan takut untuk bercerita kepada kami berdua"

"Kamu mengerti?"

Katanya sambil mencubit hidungku pelan, aku mengangguk Dan menatapnya

"Aku boleh memelukmu?"

"Tentu saja sayang"

Aku mengambil pelukan yang sangat erat Dan menangis dipelukannya, aku merasa berada dijurang yang paling bawah tetapi ketika ibunya Tanawat berbicara seperti itu aku sedikit melihat cahaya yang terang menyinari diriku ini

Aku tidak pernah mendapatkan orang yang peduli Dan perhatian seperti ini kepadaku, aku selalu dididik dengan keras Dan Mandiri tanpa adanya kasih sayang, sekarang aku mendapatkannya pelukan yang hangat dari ibun Dan juga Tanawat sendiri, aku beruntung mendapatkan mereka berdua

"Kamu boleh tinggal disini sampai kapanpun na"

"Krap Mae, terimakasih banyak dengan bantuan yang kau Dan Tanawat berikan"

"Sama-sama nak"

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

-Tanawat-

Aku melihat Tuan Song dengan ibuku sedang berbicara diluar, aku senang dengan ibuku bisa menerima Tuan Song sebagai anaknya juga, walaupun aku tidak pernah Tau gimana rasanya punya seorang figure ayah tetapi setelah bertemu dengan Tuan song aku mendapatkan segalanya, seorang ayah, teman, sahabat, keluarga, Dan juga seorang kekasih yang tidak semua orang beruntung untuk mendapatkannya

Terkadang aku bersyukur dengan apa yang aku dapat disini, tidak lama aku mendengar bel rumah yang berbunyi Dan aku membuka pintu Pagar rumahku ini lalu aku melihat P'wat, Leon, Dan juga Sin didepan

"Kalian"

"Aku mau bertemu kakakku"

Kata Sin kepadaku

"Masuklah"

Aku mengajak mereka masuk kedalam Dan mempersihlakan untuk mereka duduk

"Duduklah dulu aku akan memanggilkan Tuan Song Dan juga membawakan kalian minum"

"Terimakasih Tanawat"

Kata P'War kepadaku, aku berjalan ketempat dimana Tuan song Dan ibuku duduk, aku menepuk bahu dari ibuku ini

" Tuan song ada orang yang ingin bertemu denganmu"

"Siapa?"

"Mereka ada diruang tamu, kamu kesana duluan nanti aku akan menyusulmu"

"Baiklah"

Dia pergi meninggalkan ibuku Dan juga aku dihalaman belakang Dan masuk kedalam rumah

"Siapa yang datang?"

"Adik Dan juga teman dari Tuan song, dengan leon bersama mereka"

Ibuku mengangguk Dan ikut denganku masuk kedalam, ibuku berjalan menuju ruang tamu sedangkan aku kearah dapur untuk mempersiapkan minum untuk mereka semua lalu membawanya kepada semua orang yang ada diruang tamu

Aku melihat Tuan song yang dipeluk oleh adiknya Dan menangis dipelukan adiknya, aku melihatnya kasihan terhadap Tuan song yang seperti ini, aku berharap Tuan song bisa kembali seperti semula Dan mau berbicara berbagai macam pertanyaan seperti sebelumnya

"P'Wat"

"Krap?"

"Tolong Jaga kakakku saat aku kembali ke USA na"

Aku mengangguk

"Serahkan dia kepadaku aku akan menjaga dia Dan juga anaknya"

Sin mengangguk lalu melepas pelukan kakaknya Dan memberikan kekuatan kepada kakaknya, emang bagaimanapun Dan sejauh apapun kita pergi tetapi saja sodara kandung yang paling ada untuk kita pertama Kali, aku mengelus punggung kekasihku ini Dan dia melihatku lalu memelukku juga, sumber kekuatanku sedang terpuruk aku juga tidak boleh terpuruk dengan situasi

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

-Song-

Malampun tiba, aku berasa sangat lelah sekali karena seharian aku menangis mengeluarkan semua antara kesal, benci Dan juga sedih dengan apa yang aku alami, aku baru saja selesai mandi Dan aku melihat Tanawat yang sedang sibuk dengan ipad nya, aku mengeringkan rambutku dengan hairdryer setelah kering aku berjalan menuju kasur

"Anak-anak sudah tidur?"

"Sudah Tuan, mereka ada dikamar sebelah"

Aku mengangguk Dan duduk diatas kasur, menyandarkan kepalaku kepada bahu Tanawat, aku merasa aman ketika bersama orang yang aku sayang Dan menerimaku apa adanya

"Kau sedang nonton filem apa?"

"Ini anime fly me to the moon, bagus banget ceritanya"

Aku mengangguk Dan mengambil remote tv lalu menghidupkannya, seletah beberapa menit aku menonton Tv, Tanawat berbicara lagi

"Oh ya Phi, aku mau mengajakmu liburan"

Katanya sambil mematikan ipadnya

"Kemana?"

"Ke Chiang Mai"

"Dengan anak-anak kan?"

"Tidak Phi, hanya kita berdua. Aku sudah berbicara kepada Mae untuk menjaga mereka berdua"

"Kenapa?"

"Karena aku ingin waktu berduaan bersamamu, hanya sebentar saja 2 sampai 3 hari saja, selama ini kita liburan bersama anak-anak Dan jarang untuk liburan berdua"

Aku tersenyum melihat tingkah manjanya melebihi Ice Dan juga Thunder

"Baik lah, kapan kita pergi?"

"Dua hari lagi kita pergi oke"

"Okee sayang"

"Aaaa aku senang, bisa liburan hanya berdua denganmu"

Katanya sambil memelukku, aku mencium pucuk kepalanya Dan juga pipinya yang gemas ini

" Tuan jangan sedih lagi na. Aku tidak bisa melihatmu seperti ini, rasanya aku juga menderita karena kamu seperti ini"

"Iya sayang, maafkan aku ya"

Dia menggeleng aku mengambil pipinya Dan mengelus perlahan lalu mengambil satu ciuman darinya, ciuman yang lembut Dan siapapun bisa terlena dengan ciuman ini, dia tersenyum Dan menaruh kepalanya didadaku lalu ikut akhirnya kita menonton bersama, aku bahagia memilikimu Tanawat

[TAMAT] BLindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang