#14 Dia Kembali

160 21 0
                                    

-Tanawat-

aku pergi kerumahnya Tuan Song, mengantar Ice pulang lalu tidak lama ada seseorang memencet Bel rumah, aku membukanya dan melihat wanita cantik didepanku

"iya cari siapa?"

"aku Pimpry Suktakran, ibu dari Ice"

ternyata ini adalah mantan istri dari Tuan Song, aku mempersilahkan dia untuk masuk

"silahkan masuk, Ice sedang tidur siang. aku akan menyiapkan kamu air minum"

dia mengangguk dan dia duduk disofa

aku mengambilkan minum untuknya dan mambawanya kepadanya, setelah menaruhnya didepannya dan dia meminumnya, aku hanya menatapnya lalu dia mengeluarkan suara

"kamu siapa dikeluarga ini?"

"aku Tanawat, pengasuhnya Ice"

"P'Song dikantornya?"

"iya Nyonya, dia sedang dikantor karena ada pekerjaan"

tidak lama Ice turun dari kamarnya, lalu berlari kearahku dan memelukku dan melihat ibunya

"dia siapa?"

"dia ibumu"

"iya Ice aku ibumu, kemari nak"

Ice mempererat pelelukannya kepadaku, dia tidak mau keorang itu dan Ice berbicara kembali

"aku tidak memiliki ibu lagi, kata Papa aku tidak memilikinya. karena aku dibesarkan oleh Papa dan juga nenek kakek"

"apa kamu bilang, kamu panggil Tuan Song apa?"

"Papa"

aku tertegun mendengarnya, cewek itu lalu memaksa memeluk Ice dengan eratnya, dia juga mencium seluruh wajah dari Ice, aku melihatnya merasa kesal. tidak berlangsung lama bel rumah berbunyi lagi dan aku membukanya, lalu melihat orang yang datang dia adalah

"Nyonya, Tuan Besar"

aku hanya melihat perempuan itu lalu kembali lagi melihat kedua orang tua dari Tuan Song ini

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

-Song-

aku sedang rapat dengan perusahan lain, perasaanku dari tadi tidak enak entah apa yang terjadi, tetapi aku menutupinya dengan sangat rapat, tidak lama handphoneku berbunyi terus menandakan pesan masuk, ternyata itu dari Tanawat, tetapi aku hanya mereadnya aja, tidak lama kembali Tanawat menelponku. setelah itu rapat diistirahatkan tetapi semua orang masih tetap di ruangan, Handphoneku kembali berbunyi aku kali ini mengangkatnya

"Kenapa sayang"

"dia disini"

"siapa?"

"mantanmu"

aku terkejut ternyata Pim berani datang kerumahku sekian lama ini, aku berdiri dan semua orang melihatku

"aku akan pulang sekarang, jangan biarkan dia menyentuh Ice"

aku mematikan telpon dari Tanawat lalu berbicara kepada orang yang ada diruangan itu

"saya memiliki kendala dirumah, apa kalian bisa melanjutkan rapat tanpa saya?, sekertaris saya akan menggantikan saya"

aku memakai jasku kembali dan pergi dari ruangan ini, tidak lama aku sampai diruamh. aku melihat Tanawat dan juga orang tuaku ada dirumah, lalu aku melihat wanita yang aku benci, dia memeluk Ice dan aku menariknya menjauh dari wanita itu

"pergi ke Phimu"

dia lalu lari ke Tanawat dan Tanawat memeluknya dan menggendong Ice

"bawa dia ke atas Tanawat"

Tanawat langsung membawa Ice kekamarku dan setelah aku melihat dia menutup pintunya, aku lalu kembali melihat wanita yang aku benci ini,

"untuk apa kamu kembali"

"untuk membuat keluargaku kembali"

"keluarga yang kamu bilang itu telah hancur saat kamu keluar dari pintu rumah ini"

Tanawat keluar dari kamar dan pergi mendekatiku, dia melihatku dan kembali melihat Pim, aku memegang tangan Tanawat tetapi dia berusaha untuk menarik tangannya dariku

"aku mencintai orang yang ada disampingku"

"Tuan"

"Dia seorang pria?, Ice membutuhkan keluarga yang lengkap Song. Ibu dan juga ayah itu yang namanya keluarga lengkap"

"dia benar, kembalilah dengannya seharusnya kalian bersama"

"aku tidak mau, aku mencintaimu dan selamanya begitu"

"tapi Ice membutuhkan ibunya, lebih baik dia kembali. dia membutuhkan keluarga yang lengkap untuk merawatnya, jika kamu bersamaku kau tidak akan mendapatkannya "

"aku tidak peduli Tanawat, biarkan Ice memilih jika dia memilih perempuan itu aku akan kembali bersamanya, jika dia memilihmu aku akan bersamamu selamanya dan dia akan pergi dari sini

Tanawat pergi dari hadapanku dan mengambil tasnya, tidak lama pintu kamarku terbuka menampilkan Ice disana, lalu berlari kearah Tanawat

"P'Wat jangan pergi"

Ice memeluk kaki Tanawat

"kau lihat dia memilihmu Tanawat, kau merawatnya dan kau juga menjaganya dengan baik, dia merasa sangat aman berada didekatmu, dia dan aku menjadi dekat karenamu. dan kamu meninggalkan kami karena kamu memilih aku bersama dia"

dia melepaskan Tangan anakku dari kakinya dan meninggalkan Ice sendirian, aku berjalan menuju Ice lalu memeluknya

"TANAWATTTTT"

suara Ice yang memanggil Tanawat yang semakin lama semakin menjauh, Ice menangis dengan kerasnya hingga tersedak dan juga batuk, dia terus menangis aku hanya berusaha untuk menenagkannya

"kamu lihat apa yang kamu perbuat, Ice kehilangan orang yang dia cintai dan aku juga kehilangan orang yang aku sayang, lebih baik kamu pergi dari sini"

"bawa dia pergi dan jangan biarkan dia masuk kedalam rumah ini"

kataku kepada seluruh bodyguardku lalu mereka membawanya, aku dan Ice tetap berpelukan ditempat yang sama, hatiku telah hancur dengan semuanya, aku kehilangan orang yang paling aku sayang

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

-Tanawat-

aku meninggalkan kekuarga Tuan Song, dan aku kembali kerumahku dengan keadaan yang pasrah dengan cintaku, sampai dirumah aku melihat Mae sedang duduk menonton acara diTV lalu dia melihatku aku memeluknya dengan erat dan berbicara

"aku mencintainya Mae, dan aku mau bilang kalau aku adalah Gay"

Ibuku ini tanpak terkejut dengan apa yang aku bilang tetapi dia tetap memelukku dengan erat hingga aku bisa menangis di pelukannya

[TAMAT] BLindNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ