#22 Perjalanan Bisnis

137 15 0
                                    

-Song-

tidak lama langit mulai menampakan warna agak kegelapan, aku dan juga Tanawat dengan anak-anak kami semua pulang kerumah, kami juga menyempatkan diri kami untuk makan malam sebelum pulang kerumah

"kamu ingin makan apa?"

"aku serahkan semuanya kepadamu Tuan"

"hari ini aku senang"

"senang kenapa Tuan?"

"senang karena kamu tidak takut mengatakan yang sejujurnya kepada mereka"

Kataku sambil menatap Tanawat

"aku ingin bicara sesuatu denganmu"

"apa itu Tuan?"

"kamu maukah menjadi kekasihku?"

setelah tau apa yang aku ingin katakan kepadanya dia lalu hanya diam saja

"kenapa kamu diam?"

aku melihat dia menitihkan air mata, dengan perlahan aku mengambil tangannya. dia agak terkejut dengan apa yang aku lakukan kepadanya, lalu dia menatapku.

"iya aku bersedia Tuan"

hatiku bergemuruh tau apa yang dia katakan, saat lampu merah menyala langsung aku mengambil dagunya lalu menciumnya dengan lembut, dia melepaskan ciumannya dan melihat kearah belakang

"apa yang kamu lakukan, mereka bisa aja masih bangun"

"mereka sudah tidur Tanawat"

"tapi aku malu"

Dengan pipinya yang memerah dan aku hanya  tertawa pelan saat dia berbicara seperti itu

"kenapa kamu malu, Ice sudah pernah melihat kita ciuman, lebih tepatnya kemaren dia melihat kita ciuman, apa kamu tidak sadar itu"

dia tersadar dengan apa yang terjadi kemaren itu, wajahnya kembali menjadi merah seperti tomat lalu dia memeluk tanganku, lalu lampu hijau menyala dan kami berangkat pergi mencari makan setelah makan malam, Ice dan Juga Thunder sudah tertidur dengan lelapnya lagi aku yakin mereka kelelahan karena main seharian, setelah sampai dirumah aku turun dan membawa Ice kedalam rumah sedangkan Thunder dibawa oleh Tanawat

dia tersadar dengan apa yang terjadi kemaren itu, wajahnya kembali menjadi merah seperti tomat lalu dia memeluk tanganku, lalu lampu hijau menyala dan kami berangkat pergi mencari makan setelah makan malam, Ice dan Juga Thunder sudah tertidur deng...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

setelah menaruh anak-anak ke dalam ranjang tidurnya aku lalu pergi menaruh barang yang aku bawa sedari tadi, tidak lama aku melihat Tanawat masuk kedalam kamar, dia membuka jaket yang dia pakai dan meletakkannya kedalam keranjang baju kotor, aku langaung saja memeluknya dengan erat seakan aku tidak akan melepaskannya

" Besok aku akan pergi meninggalkanmu dengan anak-anak sendiri"

"aku tidak masalah dengan itu, Ice aman denganku"

[TAMAT] BLindWhere stories live. Discover now