#33 Kebakaran

98 13 0
                                    

-War-

Hari ini hari liburku aku berencana untuk memberi Tau Leon kalau aku libur hari ini Dan sampai tiga hari kedepan, aku berjalan kearah restoran milik Leon, sampai didepan restoran aku melihat banyak orang disana Dan pemadam Kebakaran juga ada disana, aku turun dari mobilku Dan melihat restoran milik Leon ludes terbakar oleh api. Aku melihat Leon yang terduduk lemas melihat restorannya terbakar Hebat oleh sang api

"Leonnnn"

Aku berlari kearahnya Dan dia melihatku dengan tangis diwajahnya, dia langsung memelukku Dan menangis dengan kerasnya dipelukanku

"Tenangkan dirimu oke, aku ada disini Leon"

"Adikmu dimana?"

Lalu dia menunjuk adiknya yang bernama Loka. yang sudah banyak coretan hitam dipipinya, aku memanggilnya lalu dia berlari mendekat kepadaku Dan dia memelukku juga dengan eratnya, aku Tau mereka pasti terpukul karena restoran inilah satu-satunya sumber Dana yang mereka punya. Aku merasa kasihan kepada mereka semua

"Hanya barang ini yang Selamat?"

"Aku tidak Tau, sepertinya Masih banyak berang yang bisa diselamatkan didalam"

Kata adiknya Leon, aku menangangguk Dan kembali menenangkan Leon, setelah apinya padam semua kami mencoba untuk masuk Dan mencari barang yang bisa kami selamatkan disini, semuanya hangus Dan tidak ada yang bisa kami selamatkan, tidak lama Leon menemukan sesuatu yaitu foto polaroid. Aku berjalan mendekatinya lalu memegang pundaknya

"Ini foto pertama Kali kita jalan berdua"

"Sekarang sudah habis"

"Aku harus gimana lagi, tidak ada yang tersisa lagi"

Aku memegang tangannya, lalu mengambil foto tersebut. Foto dimana kita berdua saat makan berdua pertama Kali Dan foto itu tinggal setangah saja. Aku memeluknya dengan erat lalu dia berdiri lagi mencari sesuatu aku hanya melihatnya saja Dan tidak lama Dia menemukanya

"Untung tidak rusak"

"Apa itu?"

"Hadiah untukmu, sebentar lagi kan ulang tahunmu"

Katanya sembil melihatku, aku tidak Tau isi kotak itu apa. Yang pasti kotak itu berharga untuk Leon, lalu dia bangun Dan mengantongi kotak itu, adiknya Leon pun datang kearahnya

"Malam ini kita tidur dimana?"

"Dirumah saya saja Tuan"

Perempuan itu mengambil kesempatan dalam kesempitan, aku melihatnya hanya memutar bola mataku lalu melihat Leon kembali

"maaf aku tidak akan mengambil tawaranmu. Aku takut merepotkan keluargaku, Kita akan menyewa hotel untuk beberapa hari ini"

Aku lalu angat bicara

"Kenapa kamu tidak tidur dirumahku saja?, Pintu rumahku terbuka untukmu"

Dia melihatku dengan senyuman terbaik yang dia punya

"Apa kamu tidak keberatan?"

"Aku adalah kekasihmu, jadi aku tidak keberatan dengan itu"

Adik dari Leon melihatku

"Ahh Pak Dokter adalah kekasih kakakku?"

Aku tersenyum sambil melihat Leon yang juga tersenyum didepanku, adiknya bingung dengan apa yang terjadi

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kami sudah didalam Mobil dengan Loka yang  terus berbicara

"Bisakah kau diam!!!"

Aku terkejut dengan apa yang diucapkan oleh Leon kepada Loka, Loka terdiam dengan bentakan kakaknya, Loka lalu dia seribu bahasa Dan aku melihat Leon

"Kau kenapa?"

"Kalian bisa tidak berhenti memberikan aku pertanyaan!!!"

"Kenapa kau jadi marah begini kepadaku"

Aku lalu memberhentikan mobilku

"Emang aku Dan adikmu Salah apa denganmu ahh, kau boleh kesal tapi jangan melupakan kepada kami berdua"

Lalu aku melihatnya Dan persekian detik aku memalingkan wajahku. Aku ikut kesal dengan apa yang diucapkan oleh Leon, aku keluar Mobil lalu berjalan menuju danau yang ada didekat sini. Aku melemparkan Batu karena aku kesal dengan dia, tidak lama tanganku dipegang oleh seseorang dan dia ternyata Leon

"Maafkan aku"

Aku diam Dan melepas tanganku dari tangannya lalu melempar Batu kembali kedalam danau, aku terus melemparnya tidak lama Leon memelukku dari belakang. Aku terdiam Dan dia kembali berbicara

"Aku lepas kendali, karena apa yang terjadi padaku"

"Kepalaku pusing dengan semuanya, bagaimana aku nanti memberikan adikku makan Dan juga sekolahnya, aku memikirkan itu semua"

Aku terdiam Dan lagi lagi terdiam. Dia memelukku dengan eratnya Dan menangis dipundakku, tanpa aku sadari air mataku juga jatuh Dan mengalir dipipiku. Aku melepaskan Batu yang ada ditanganku Dan membalikkan badanku menghadapnya lalu memeluknya dengan erat. Kami berdua menangis dengan kerasnya didalam pelukan masing-masing

"Leon, semua masalah pasti ada jalan keluarnya"

"Mungkin tidak sekarang kamu mendapatkan jalan keluarnya"

"Tetapi aku mau memberitaumu kalau aku akan ada disampingmu"

"Aku tidak akan meninggalkanmu sedetikpun"

Dia menolehku, dia semakin mempererat pelukannya kepadaku, tidak berapa lama Dia mengambil pipiku, melihatku dengan mata yang lekat-lekat seperti tidak mau melepaskanku dari pandangannya. Wajahnya semakin dekat lalu tidak lama Dia menciumku dengan lembut, aku sempat terkejut dengan apa yang dia lakukan kepadaku tetapi setelah itu aku memejamkan mataku. Setelah beberapa menit kita ciuman dia melepaskan ciumannya Dariku

"Maafkan aku Phi"

Aku hanya tersenyum lalu, menariknya pergi dari danau ini, tetapi dia menarikku lagi Dan aku menatap wajahnya

"Kau mamafakanku atau tidak?"

"Leon, aku tidak pernah berfikir kamu Salah. Aku Tau kamu emosi berusan jadi jangan salahkan dirimu oke"

"Ayo kita pulang"

Dia mengangguk lalu kembali kemobil Dan bertemu dengan Loka, yang sedang menunggu kami dimobil, lalu Leon meminta maaf kepada Loka Dan kita berjalan menuju rumahku, tidak lama kemudian kami sampai dirumahku

"Wow. Ini rumahmu Phi?"

Kata Loka kepadaku, aku hanya mengangguk Dan mengajak mereka masuk kedalam rumah, aku membeiarkan mereka istirahat Dan aku juga istirahat

[TAMAT] BLindWhere stories live. Discover now