#19 Aku Bilang, Menjauhlah Dariku

143 14 0
                                    

-War-

aku terbangun karena sinar matahari yang terpacar melalui celah jendela dan memgenai wajahku, aku berjalan menuju kamar mandi lalu mencuci wajahku. setelah semua selesai aku berjalan kebawah dan melihat keluarga kecil Sangngern sedang makan dimeja makan, aku datang dan mengambil tempat dudukku

"kamu tidak kerja hari ini?"

"tidak aku libur hari ini"

dia mengangguk dan kembali menyuapi Thunder anak yang kemarin datang dengan lemah lembut dan sabar melakukannya

"sepertinya kamu cocok menambah satu adik lagi untuk Ice"

kataku dan Song melihatku lalu melihat Tanawat

"jangan khawatir, kalian bisa program atau mengadopsi anak"

kataku meledek Tanawat, dan dia menatap sinis kearahku

"benar katamu"

katanya sambil melihat Tanawat, lalu dia melihat kami

"itu tidak akan terjadi, aku hanya mau Ice saja tidak ada yang lain lagi, ngurusin Ice saja udah ribet seperti ini, dan satu lagi aku bukan perempuan yang bisa hamil, ingat aku seorang pria"

kami berdua hanya tersenyum melihat tingkah laku dari Tanawat yang malu seperti itu, setelah makan aku bermain dengan Ice dan juga Thunder, tidak lama Handphonenya Tanawat berdering dan dia mengangkatnya

"hallo, kenapa Leon?"

"bisakah kita bertemu nanti dibar?"

"oke, kita bertemu jam 7 malem dibar biasa kita minum dan aku ingin bertanya kamu kenapa?, seperti tidak bersemangat seperti itu?"

"panjang ceritanya nanti aku akan ceritakan kepadamu"

"baik lah jika kamu berbicara seperti itu, sampai jumpa nanti malam"

dia mematikan Handphonenya dan pergi mendekati Song yang tengah berkerja di ruang makan, sepertinya dia meminta izin kepada Song untuk bertemu Leon. aku menghidupkan handphoneku dan aku melihat 30 panggilan dan juga 100 pesan dari Leon, aku membaca semua isi pesan yang dia kirimkan kepadaku, setelah membaca semuanya aku menaruh kembali handphoneku dan bermain kembali dengan Thunder

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-Leon-

aku sudah berada diBar sekarang, aku juga menunggu tenanku untuk datang. tidak lama mereka semua sudah sampai disini, aku sudah menghabiskan vodka sebanyak 10 gelas kecil, kepalaku agak sedikit berat dan temanku hanya melihatku saja

"dia kenapa?"

suara Tanawat berbicara kepada temanku yang lainnya

"aku juga tidak tau kenapa dia"

kata Tim kepada Tanawat

"mungkin dia ditinggal pacarnya"

kata Ohm kepada Tanawat dan Tim

"emang dia punya pacar"

"siapa tau, dia menutupi semuanya"

setelah itu kepalaku sakit sekali dan tidak lama aku ambruk dan tertidur dibar itu, tidak berlangsung lama aku terbangun dan aku melihat Tanawat didekati, cowok itu bukan tuan Song tetapi melainkan Game orang yang mendekati Tanawat waktu itu, temanku mengusir dia agar dia tidak bisa mendekati Tanawat, tidak lama aku melihat Tuan Song datang dan menarik Tanawat dari Game. walaupun aku sedang mabuk tetapi aku melihat wajah Tuan Song yang marah membara seperti itu dan siapapun yang melihatnya akan ketakutan tidak lama aku tertidur kembali.

aku bangun telah di kamarku dengan kepala yang masih sakit aku berjalan kearah kamar mandi, aku membersihkan badanku dan turun kebawah untuk menyiapkan makanan untukku dan juga adikku, setelah itu aku berjalan menuju Restoranku sesampainya disana aku melihat Dokter War didepan Restoranku yang belum terbuka itu

"Dokter"

dia menolehku dan melihatku dengan tatapan tajam, aku mendekatinya dan membuka pintu restoranku agar dia bisa masuk kedalam

"masuk dulu dokter"

tetapi dia menolaknya dan berdiri dengan tegapnya

"aku mau kamu hapus nomberku dari kontakmu, dan jangan pernah kamu muncul lagi dihadapanku, kasian lah kepada perempuanmu yang kamu incar"

lalu dia pergi menaikki mobilnya dan pergi entah kemana, aku terdiam dan duduk dikursi depan restoranku ini. tidak lama Fan datang, Fan adalah salah satu karyawanku

"apa dia melihat aku terlalu dekat dengan Fan?, apakah dia cemburu? "

kataku dalam hati, Fan terus menyadarkanku dan aku melihatnya, lalu aku meninggalkan dia sendiri di depan Restoran dan aku pergi menyiapkan bahan untuk dimasak nantinya, aku melamun memikirkan apa yang aku harus lakukan untuk Dokter War

"apa aku bawakan saja dia makanan?"

" ide yang bagus"

gumamku kepada diriku sendiri, aku memasak makanan yang aku tau dia menyukainya, setelah mamasak aku datang kerumah sakit dan pergi mencarinya, tidak lama aku bertemu dengan Tuan Song sedang menunggu sesuatu

"Tuan Song"

"ohh, Leon. sedang apa kamu disini?"

"aku membawakan makanan untuk"

kataku berhenti saat teringat Tanawat bilang kalau Dokter War adalah sahabat dari Tuan Song

"ada apa Leon?"

"gini Tuan, aku boleh minta tolong denganmu tidak?"

"minta tolong apa Leon, katakan kepadaku"

"berikan makanan ini kepada Dokter War"

Tuan Song mengambil makanan yang ada ditanganku dan menaruhnya disebelahnya

"kenapa kamu tidak memberikan langaung kepadanya?"

"kami sedikit ada masalah Tuan, kalau begitu saya pulang dulu Tuan"

"baik lah, serahkan semuanya kepadaku dan aku pastikan dia memakan makanan pemberianmu"

aku mengangguk dan bergegas pergi dari rumah sakit itu, aku berharap dia memakan makanan yang aku berikan

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

-War-

aku melihat ada seseorang yang membuka pintu ruanganku dan dia adalah sahabatku sendiri yaitu Song

"ada apa kemari Tuan muda"

"tidak aku hanya memberikan ini untukmu"

katanya sambil menaruh kotak makan dimejaku dan dia menarik kursi yang ada disebelahnya lalu duduk dihadapanku

"Tanawat memberikannya kepadamu, jadi kamu harus memakannya"

aku mengangguk dan membuka kotak makan itu, aku mencium bau kare hujau yang aku sukai lalu aku memakannya dan Song mengeluarkan Handphonenya lalu dia mefoto diriku yang sedang makan ini

"apa yang kamu lakukan"

"aku hanya mengirim bukti kepada Tanawat, kalau kamu sudah memakan makanan yang dia buat"

aku mengangguk dan melanjutkan makanku hingga tidak ada yang tersisa

[TAMAT] BLindWhere stories live. Discover now