Chapter 4

303 72 38
                                    

Vote dan komen dari kalian sangat memberikan semangat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Vote dan komen dari kalian sangat memberikan semangat. Jadi sebelum membaca tekan tombol bintang dulu 😂
Dan jangan lupa spam komen. Happy reading bestie 😋

Mobil yang Kei tumpangi memasuki halaman kampus. Dia mengedarkan tatapannya mencari space kosong untuk memarkirkan kendaraan. Memundurkan mobil di sela kedua kendaraan yang mengapit, Kei mematikan mesin mobilnya.

Sooji mengurungkan niatnya untuk turun setelah melihat seorang pria yang baru saja keluar dari mobil yang terparkir di hadapannya. Sooji menggeser kaca spion dalam mobil dan bercermin, gadis itu memeriksa riasannya hari ini.

Kei menatap Sooji dengan heran. "Apa yang sebenarnya gadis ini lakukan?" mengikuti arah pandang Sooji yang terpaku pada seorang pria dengan coat cokelat yang melekat pas ditubuh atletisnya.

Kei melipat kedua tangan di kemudi dengan bersandar diatasnya. Hal itu membuat Sooji menarik tatapannya dari depan dan beralih ke arah Kei yang saat itu juga sedang melihatnya.

Seketika tenggorokan Sooji menjadi kering seakan banyak kerikil yang menyumbat di dalam sana karena tertangkap terang-terangan sedang memperhatikan seorang pria. Gadis itu berdehem berkali-kali untuk mencairkan suasana.

"H-hentikan menatapku seperti itu!"

Kei mengernyitkan dahinya. "Kau benar-benar gadis mesum!"

"Apa m-maksudmu?"

"Kau memikirkan apa yang ada di balik baju dosen yang baru saja lewat bukan?"

Sooji membulatkan matanya dengan wajah merah padam menahan malu. "Kei hentikan membaca pikiranku atau aku tidak akan membantumu!"

"Ck. Jadi seperti itu tipe pria yang kau sukai?" Kei mengejek.

"M-memangnya kenapa kalau aku suka atau tertarik kepadanya? Dia kan manusia dan bukan vampir sepertimu." Sooji memundurkan diri menghimpit pada pintu mobil karena merasa terdesak atas tatapan Kei yang menyelidik. Dia mencengkram erat seatbelt yang masih melingkar.

"Apa kau yakin dia itu manusia?" Kei menyenderkan punggungnya di kursi kemudi.

"Jadi dia vampir sepertimu?" Sooji membelalakan matanya tidak percaya.

"Entahlah, sebagian dari kami dapat menutupi identitas sehingga tidak bisa tercium baunya oleh yang lain." Kei tiba-tiba mendekat, melepaskan sabuk pengaman SooJi.

Sooji mengerjap dengan perlakuan manis yang dia dapatkan. "Kau tidak ikut masuk?"

"Tidak, sepertinya baru saja aku dapat panggilan mendesak dari rumah."

Sepertinya dari tadi Kei tidak mengangkat ponselnya. Lalu apa yang dia maksud sebagai panggilan? batin SooJi berucap. Tunggu apa kali ini dia membaca ucapanku? SooJi menyipitkan matanya penuh selidik ke arah Kei. Ah sepertinya tidak, dia diam saja. Syukurlah. Awas saja jika dia berani kembali mencoba membaca pikiranku. Aku akan memanggil pendeta di gereja untuk memusnahkannya. Tunggu dulu, tapi memangnya bisa vampir sepertinya di musnahkan?

Vampire DiariesWhere stories live. Discover now