Chapter 13

176 45 12
                                    

Sooji meringsak menusuk cutter di tangannya ke arah perut pemuda yang ternyata vampir itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sooji meringsak menusuk cutter di tangannya ke arah perut pemuda yang ternyata vampir itu. Hanya ada ekspresi keterkejutan dari vampir di depannya tanpa rintihan rasa sakit, padahal sudah sangat jelas Sooji menusuknya hingga dalam. Ia bergeming masih tidak dapat mencerna keadaan ketika hanya seringaian mengejek yang didapatkan Sooji dari seorang vampir.

Dengan cepat otaknya bekerja saat pemuda itu berjalan satu langkah mendekatinya, pun Sooji meraih komputer lalu mencabutnya dari kabel-kabel yang terhubung dan dengan gerak cepat sembari menutup matanya ia memukulkan komputer itu pada kepala si vampir. Buru-buru Sooji berlari ke pintu keluar saat tubuh vampir itu terhuyung ke belakang, Sooji berlarian di koridor kampus.

"Kemana kau akan berlari gadis manis?"

Suara itu terdengar dari belakang membuat Sooji beberapa kali menoleh mendapati vampir itu mengejarnya. Ia melarikan kakinya dengan cepat menaiki tangga menuju lantai dua kampus, seharusnya ia keluar dari bangunan ini. Tapi jika ia ingin menuju gerbang, Sooji harus berlari ke arah dimana vampir tadi berada. Itu adalah sebuah ide bunuh diri. Ia lebih memilih masuk ke dalam perpustakaan lalu bersembunyi di antara rak-rak buku disana.

Sooji membekap mulutnya sendiri agar tidak bersuara, bahkan suara nafasnya sendiri pun harus ia tahan. Berjongkok di sudut rak buku dengan air mata yang sudah membanjiri pipinya, Sooji berharap agar sebuah keajaiban datang menolongnya.

Tiba-tiba saja pintu perpustakaan itu terbuka, berderik dengan suara yang terdengar begitu mengerikan. Langkah kaki terseok-seok berjalan mendekat, pun Sooji beringsut pelan menggeser tubuhnya yang masih berjongkok agar tidak ketahuan.

"Kau tidak akan dapat bersembunyi dariku, gadis manis. Harum darahmu mengantarkanku kemari. Jadi keluarlah sebelum aku marah dan kematianmu akan sangat menyakitkan!"

Sooji bergeming, untuk bergerak sedikit saja dia takut ketahuan. Dan tiba-tiba saja semuanya senyap. Tidak ada langkah kaki mendekat bahkan suara hewan malam, pun rasanya menghilang. "Ada apa?" batin Sooji bertanya-tanya.

Namun belum sempat Sooji bernafas lega, beberapa buku di atas kepalanya terjatuh ke bawah bersamaan dengan sebuah tangan yang muncul dari sela rak dan langsung mencengkram rambutnya. Menjambak dengan keras hingga kepalanya terdorong kebelakang membentur rak buku, Sooji berteriak histeris.

"Tolongggggg!!!" tangannya mengerjap, mencoba melepaskan tangan pemuda vampir itu dari rambutnya.

Ia mengambil sebuah buku tebal, memukul tangan si vampir dengan sekuat tenaga, mencakar, hingga akhirnya dapat terlepas dari cengkraman mengerikan itu. Sooji berlari tanpa pikir ke arah pintu keluar perpustakaan.

Ketika tangannya hendak meraih kenop pintu keluar, tubuhnya mundur ke belakang. Seseorang menyeret kerah bajunya hingga tubuh Sooji lagi-lagi membentur sebuah meja. Dan dengan cepat pemuda vampir itu berlari ke arahnya, mencengkram pipi Sooji dengan seringai yang menyeramkan. Membekap mulutnya hingga Sooji meronta dengan semua sisa tenaganya agar dapat terlepas.

Vampire DiariesWhere stories live. Discover now