Chapter 19

150 36 24
                                    

Kalian baca cerita ini dimana?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kalian baca cerita ini dimana?

***

S

ooji membuka mata dengan perasaan yang gundah. Ia tidak tidur nyenyak serta jam tidurnya juga berkurang akibat terlalu memikirkan banyak hal. Semalam sebelum Kei pulang, pemuda itu berbicara jika Sooji tidak perlu lagi mencari tahu tentang keberadaan batu itu, biar Kei dan bangsa vampir pengikutnya yang akan mencari. Kei bilang ia sangat khawatir akan kejadian tempo hari dimana Sooji harus berhadapan dengan vampir lain. Sedangkan batu yang mereka cari sedang diperebutkan oleh para kelompok vampir dibelahan bumi. Ia takut jika Sooji terancam.

Awalnya Sooji menolak keras karena ia sudah berjanji tapi perjanjian mereka dibuat oleh Kei sehingga hanya vampir itu pula yang dapat menghentikannya. Sooji tetap merengek untuk membantu Kei namun saat pemuda itu bilang bahwa hubungan mereka yang dekat tidak akan berimbas apapun membuat hati Sooji lega. Sooji berpikir bahwa berhentinya perjanjian ini akan membuatnya berhenti pula untuk mengenal Kei dan yang lain, ia tidak ingin seperti itu.

Belum lagi tentang rasa penasarannya akan perasaan Kei. Apa lebih baik ia yang mengatakannya langsung bahwa menyukai vampir itu? Apa tidak terlalu di anggap begitu agresif? Meskipun ia tidak tahu ke arah mana rasa sukanya pada Kei, tapi Sooji selalu gelisah saat bersama Kei dan menginginkan pemuda itu menyukainya. Entah apa yang Sooji lewati sejauh ini sehingga timbul rasa suka di dirinya kepada seorang vampir, makhluk berdarah dingin itu.
"Pemerintah di desak untuk mencabut peraturan jam malam setelah hampir dua minggu lebih tidak ada korban dari vampir..."

Begitulah suara seorang reporter televisi yang terdengar saat Sooji sedang mengikat tali sepatunya. Ia mengeraskan volume televisi guna mendengarkan berita yang sedang di siarkan.

"Para pekerja khususnya pemilik tempat hiburan malam mulai memprotes pemerintah agar memperbolehkan mereka bekerja dimalam hari."

Helaan nafas keluar dari mulut Sooji. Memang benar intensitas vampir mengganggu manusia menjadi berkurang, tapi bukan berarti makhluk itu hilang begitu saja bukan? Sooji yang menduga bahwa ibunya telah mati karena dibunuh makhluk satu itu pun tak dapat melakukan apapun untuk menangkapnya. Ia hanya mengandalkan Kei yang telah berjanji untuk mencari vampir pembunuh tersebut, pun sampai sekarang tak membuahkan hasil.

Sooji mematikan televisi lantas berjalan keluar dari flat miliknya.

***

Menginjakkan kaki di pelataran salah satu mall, Sooji mendongak menatap langit-langit gedung megah yang dihiasi oleh ornamen benda-benda langit yang menjuntai seperti bintang, bulan dan lainnya. Rasanya sudah lama ia tak mengunjungi mall untuk sekedar berbelanja atau jalan-jalan semata.

Namun tujuan utamanya kemari bukanlah untuk bersenang-senang. Meskipun Kei sudah melepaskan ikatan perjanjian mereka, Sooji ingin diam-diam membantu mencari batu tersebut. Ia akan pergi ke toko buku disini dan mencoba mencari tahu tentang makhluk bernama vampir itu. Barangkali ada sedikit pencerahan tentang benda apa yang sedang diperebutkan kaum mereka.

Vampire DiariesWhere stories live. Discover now