Chapter 22

143 30 16
                                    

Kalian baca cerita ini dimana?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kalian baca cerita ini dimana?

***

Derap langkah kaki seorang pria muda terdengar menggema di ruang yang nampak seperti aula itu. Menyusuri ruangan tersebut menuju ke singgahsana yang berada di ujung dengan seorang pria tua yang nampak menikmati anggur dengan minuman berwarna merah yang berada di gelas emasnya.

Langkahnya berhenti ketika sampai di depan sebuah meja besar berukiran kuno. Sunyi kembali dan hanya suara cecapan pria tua di depannya yang sedang memakan anggur. Pria tua itu menyesap minuman dalam gelasnya dan mengusap cairan merah yang tersisa di sudut bibirnya.

"Kau sudah lama tidak berkunjung hingga aku berniat sendiri menemuimu."

Pria muda itu hanya menunduk.

"Jadi apa yang kau bawa selama ini ketika menghilang tanpa informasi?"

"Aku menemukan anaknya?" tutur pria muda itu, menaikan tatapannya dengan yakin.

"Apa dia menyimpan barang tersebut?"

"Sepertinya tidak. Tapi ada hal yang mengganjal."

"Apa itu?"

"Dia berbaur dengan klan kita."

"Vampir?"

"Iya? Dan salah satunya adalah pesaingmu dalam meraih posisi Lord."

Pria tua itu berdiri, tercengang atas penuturan yang ia dengar. Satu tangannya menekan tepian meja, menumpu berat tubuhnya yang ia condongkan ke depan. "Kau tahu jika sekarang tugasmu benar-benar memeriksa anak tersebut. Apa dia memegang barang itu atau tidak?!"

Pria muda itu hanya mengangguk.

"Apa aku sudah salah langkah dari pemuda sialan tersebut?"

***

"Kenapa kau begitu keras kepala? Kita bisa jalan-jalan malam menggunakan mobil daripada motor. Kau belum sembuh total dan bahkan sekarang mengendap-endap keluar rumah sakit untuk berkendara?"

Sooji tidak menggubris ocehan Kei yang berdiri di samping sebuah sepeda motor, tangannya sibuk memasang kuncian pada helm di kepala. Lalu tiba-tiba saja Kei mendekat, mencoba untuk membantunya.

Kei menatap Sooji lama, mencoba menggali sikap gadis itu yang sedikit berbeda dari biasanya selama beberapa hari ini. Namun yang ia temukan hanya wajah polos dengan bibir yang dimanyunkan.

"Kenapa menatapku seperti itu?" protes Sooji.

"Aku hanya bingung. Sikapmu berubah-ubah dalam beberapa hari ini. Baru tadi pagi kita baikan, siang kau kembali merajuk, sekarang menarikku untuk berkendara."

"Ck. Bilang saja jika kau tidak ingin pergi denganku?"

"Percuma bicara dengan gadis sekeras batu sepertimu."

Vampire DiariesWhere stories live. Discover now