Chapter 21

156 32 14
                                    

Jangan lupa tebar komen mumpung aku rajin mampir kesini :)

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.


Jangan lupa tebar komen mumpung aku rajin mampir kesini :)

***

"Adegan paling klasik adalah menjadi super hero. Menolongnya yang sedang dalam masalah. Seperti ketika wanita itu terlilit hutang dan dikejar para renternir, tiba-tiba kau datang seperti malaikat dan membayar semua hutang tersebut. Lalu kalian berdua akan saling bertatapan dan oh my God, tiba-tiba cinta datang."

Plakkk...

Sebuah botol plastik minuman kosong terlempar tepat di depan wajah Li, pelakunya adalah Axe. "Kei memintamu memberi masukan bagaimana caranya meminta maaf pada seorang gadis, bukan cara membuatnya jatuh cinta."

"Apa salah dengan saranku yang baru saja. Tentu dengan perlakuan seperti itu membuat para gadis tidak dapat berkelit dan mereka akhirnya memaafkan apapun kesalahan kita sebagai kaum laki-laki." Li membela diri.

"Benar-benar tidak terselamatkan lagi. Kau terlalu berhalusinasi karena sering menonton drama." cibir Axe tanpa ekspresi.

"Tapi Sooji tidak terlilit hutang Li. Bagaimama bisa kau memberikan saran seperti itu." sambung Kei yang sedari tadi sudah sabar mendengar ocehan Li. Ketiganya tengah berada di rooftop rumah sakit.

"Benar juga." Li menyengir sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Ah, bagaimana jika kau memberinya hadiah. Wanita sangat menyukai hadiah."

"Hadiah?" kening Kei berkerut bingung.

"Kau bisa memberikannya bunga nanti di pagi hari saat ia bangun tidur. Atau makanan manis yang dapat merubah mood wanita seketika saat memakannya.

Kei melirik Axe, seolah meminta pendapat kepada teman yang otaknya sedikit jauh lebih benar daripada satunya. Axe mengangguk dan Kei akan mencobanya esok hari.

"Kira-kira bunga apa yang siput kecilku sukai?" Li tampak berpikir mondar-mandir.

"Siput kecilmu? Sejak kapan ia menjadi milikmu?" tutur Kei tidak suka.

"Posesif sekali. Sangat tidak menyenangkan. Bintang satu, ck."

***

Sooji menghentikan tangannya yang sedang merajut, kesibukan yang ia pilih selama di rumah sakit. Kebetulan suster yang merawatnya menawarkan hal tersebut agar Sooji tidak kebosanan.

Ia melirik pintu yang terbuka, melihat Kei berjalan masuk dengan kedua tangan yang berada di belakang punggungnya. Sangat kentara jika pemuda itu tengah menyembunyikan sesuatu. Sooji berusaha untuk bersikap masa bodo, lebih tepatnya ia masih kesal karena kemarin menanggung malu akibat pikiran mesumnya terbaca.

Memilih melanjutkan kembali kesibukannya dengan jarum dan benang yang berulang kali ia lilitkan, Sooji mengabaikan Kei yang sudah berdiri di samping ranjangnya.

"Sedang apa?"

"Kau bisa melihat sendiri aku sedang apa?" katanya ketus.

"Masih marah rupanya."

Vampire DiariesKde žijí příběhy. Začni objevovat