Takdir mempertemukan Sooji dengan Kei makhluk penghisap darah, keduanya terikat akan sebuah perjanjian yang tidak bisa dibatalkan.
Sooji harus membantu Kei mencari sebuah batu yang tersimpan di dunia manusia untuk kelangsungan hidupnya.
Akan tetapi...
Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.
Kalian baca cerita ini dimana?
***
Sudah hampir dua jam Kei bergulat dengan buku-buku yang ia ambil dari rak perpustakaan kampusnya. Pemuda itu dengan serius membalik lembar demi lembar kertas dalam satu judul buku romansa yang sedang ia baca. Di depannya beberapa buku yang belum tersentuh bertumpuk tinggi hingga mencapai dada hampir menutupi wajah. Sudah ia gunakan kemampuan khusus membaca dengan cepat namun tak ditemuinya arti kata yang sedari semalam berputar-putar dalam kepala.
Helaan nafas berat penuh frustasi terdengar diiringi decakan kekesalan sembari menutup buku yang sudah membuat matanya pedih. Sialan. Sooji tidak berniat sedikitpun memberitahunya akan arti kata dari; kekasih. Gadis itu malah mengatainya bodoh dan manusia purba karena tidak mengetahui arti dari kata tersebut. Memangnya apa pentingnya kata itu? Kei hanya penasaran akan kata-kata Sooji terhadap para siswa yang mengajaknya bicara. Ternyata di dunia manusia banyak hal yang harus ia pelajari.
"Sedang apa kau?" Li tiba-tiba berada di belakang punggung Kei.
"Wah .. Wah, sejak kapan kau belajar? Biasanya kita memanipulasi nilai sendiri?" Li menempatkan diri disamping Kei seraya membuka buku yang berada di depan pemuda tersebut.
"Kekasih Impian?" Li membaca judul buku yang tergolong sebagai novel romansa. "Apa ini? Kau seperti wanita saja membaca begini."
Kei membuang wajahnya malu. "Ada sesuatu yang harus ku cari."
"Kau sedang mencari taktik menggoda wanita?"
Mendengarnya Kei menoleh, kedua alisnya bertaut dengan kening yang mengerut. "Siapa yang akan ku goda?"
"Mana ku tahu? Siput kecil mungkin?" tebak Li asal namun membuat rona merah di wajah Kei datang.
"Aku hanya mencari arti sebuah kata." tiba-tiba Kei menjadi serius, mencondongkan tubuhnya ke arah Li dengan satu siku yang menopang di atas meja.
Li menanggapi serius tingkah Kei dengan melakukan hal yang sama, "ada apa? Aku menjadi penasaran."
"Apa kau tahu arti dari kata kekasih?" bisik Kei serius.
Li tercengang, "kau tidak tahu apa artinya itu?"
"Iya, Sooji bilang aku adalah kekasihnya. Saat bertanya apa itu kekasih, ia menjadi kesal dan tidak ingin menjelaskan apa-apa padaku?"
"Apa kalian berkencan?" Li tidak kalah serius menanggapi.
