Chapter 12

167 52 20
                                    

Kalian baca cerita ini dimana?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian baca cerita ini dimana?

***

Sooji sudah memakai baju hangatnya, ia menyeret risleting jaket tebalnya hingga leher. Jam di dalam kamar sudah menunjukan pukul delapan malam. Masih sore batinnya ketika memutuskan untuk menghampiri teman-teman sinematografinya di kampus.

Ji Ah secara mendadak menghubungi Sooji, memberitahu jika mereka harus melakukan syuting malam ini. Namun ketika ia sudah siap untuk keluar, Sooji merasa sedikit bimbang mengingat peringatan yang diberikan Kei. Tapi kalau bukan malam ini kapan lagi dia dan teman-temannya mendapat hasil dari project yang sedang dikerjakan. Sooji yakin setidaknya seperti kata Kei, mereka akan bertemu dengan vampir dan penelitian yang dibuat oleh Baek Han akan menemukan titik terang.

Saat lamunannya semakin jauh tiba-tiba saja Sooji dikejutkan oleh bunyi sesuatu dari dalam lemarinya. Gadis itu menoleh cepat hingga kehilangan keseimbangan, pun tubuhnya jatuh ke atas kasur. Matanya melotot heran ke arah lemari yang tertutup rapat.

Bunyi itu sudah menghilang, tapi keterkejutan Sooji masih berlangsung. Jantungnya berdetak dengan kecepatan yang lebih cepat seakan berlomba, beberapa kali ia menelan ludah mengambil ancang-ancang barang kali saja ada sesuatu yang akan keluar dari lemari itu. Sesuatu yang menyeramkan seperti tikus, misalnya. Seingat Sooji walaupun apartemen ini tergolong kecil dan murah ditambah penampilan luarnya yang terkesan suram tapi ia yakin jika isi dalam ruangannya cukup bersih dan sangat layak ditinggali.

Dengan mengumpulkan sisa keberaniannya, Sooji bangkit dari duduk dan berjalan mengendap-endap ke arah lemari. Tangannya yang sudah terjulur di gagang pintu lemari ditariknya kembali, mengepal dan sedikit gemetar. Ekor matanya melihat sebuah penggaris teronggok di atas meja belajar beserta alat tulis lainnya, pun Sooji mengambil benda tersebut. Ia mengacungkan penggaris, bermaksud membuat alat itu untuk menjadi pelindung dirinya terhadap apapun yang keluar dari dalam lemari.

Ketika ia perlahan membuka pintu lemari itu, tidak ada apa-apa disana. Hanya berisikan baju-bajunya dan beberapa kardus berisi barang yang tertumpuk di bagian paling bawah lemari.

Sooji mengembuskan nafas leganya tidak mendapati hal buruk yang sempat ia pikirkan. Segera gadis itu menutup pintu lemari lalu berjalan keluar apartemen miliknya menuju kampus.

***

Sooji turun dari bus yang ia tumpangi, menatap bangunan kampusnya yang berada di seberang jalan. Ia menarik ponsel dari dalam saku celananya, mengecek jam digital yang tertera. Sudah pukul sembilan malam.

Sooji menarik nafas lemas, ia mendesah pelan setelah sebelumnya kesal karena menunggu bus yang datang cukup lama. Ada apa dengan malam ini, jalanan cukup sepi. Pun dengan transportasi umum yang hanya sesekali melintas padahal hari belum cukup malam. Apa semua ini karena bulan purnama? Seingat Sooji dulu juga begitu, tapi tidak sesepi ini.

Sooji mencoba menghubungi ponsel Ji Ah, benda yang tertempel pada telinganya tersebut berakhir dengan suara operator layanan. Sambungan itu tidak di angkat. Namun beberapa detik kemudian sebuah pesan masuk ke dalam ponsel Sooji sebelum gadis itu hendak menghubungi Baek Han.

Vampire DiariesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang