Chapter 7

372 53 25
                                    

Sooji berdecak kesal meletakan lembaran kertas di atas meja dengan kasar lalu menyeretnya kedepan Kei

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sooji berdecak kesal meletakan lembaran kertas di atas meja dengan kasar lalu menyeretnya kedepan Kei.

"Apa ini?"

"Itu adalah kontrak perjanjian kita. Di dalamnya terdapat beberapa syarat yang aku ajukan. Kau harus menyetujuinya jika ingin aku membantumu." katanya penuh dengan penekanan.

"Baiklah." jawab Kei singkat.

"Kau setuju?" Sooji membulatkan matanya.

"Ya."

"Kau tidak ingin membaca apa saja syarat yang ku berikan?"

Kei mengangkat tumpukan kertas itu. "Setebal ini dan aku harus membacanya? Aku pasti akan mengantuk."

"Lalu bagaiman kau akan tahu syarat apa saja yang ku berikan?"

"Kau pasti akan memberitahu padaku jika aku melanggar syaratmu itu. Kau hanya perlu bicara padaku."

Benar juga. Lalu untuk apa Sooji menulis semua syarat darinya jika ia hanya perlu memberitahu Kei. Tidak, dia memang harus menyiapkan dokumen agar sewaktu-waktu jika Kei melanggarnya Sooji dapat menuntut.

Tunggu dulu apa dia baru saja berfikir untuk menuntut seorang vampir? Jangan bercanda. Tidak akan ada yang bisa dia dapat jika vampir itu melanggar syarat yang dia berikan.

"Lalu bagaimana jika kau melanggar syarat yang ku tentukan?"

"Gampang saja. Kau yang akan menghukumku atau tidak."

Sooji tersenyum licik ketika mendengarnya. Rasanya akan menyenangkan jika dia dapat menghukum Kei mengingat bagaimana kebiasaan pemuda itu yang sering membaca pikirannya dan melanggar syarat yang dia ajukan.

"Baiklah. Aku akan memberi tahu dua hal pertama dari syarat yang ku ajukan."

"Ya"

"Kau tidak boleh membaca pikiranku dan harus mengetuk pintu terlebih dahulu jika ingin masuk ke dalam apartment ini?"

"Setuju. Lalu apalagi?"

"Sisanya akan ku katakan perlahan. Kau harus tanda tangani kertas yang ku berikan."

Kei dengan bergerak cepat menggigit ibu jarinya dan menempelkan pada sebuah kertas. Ini adalah tanda tangan merah darah ala vampir yang terlampir. Sooji mengernyit karena dia harus melakukan hal yang sama.

"Mohon bantuannya siput kecil." Kei mengulurkan tangannya.

Sooji awalnya terlihat ragu menjabat tangan Kei karena ingatannya pada hari pertama mereka bertemu dimana telapak tangannya mengeluarkan cahaya aneh. Namun pada akhirnya ia menerima uluran tangan itu

***

Hyun Ki memeriksa kening Sooji. Wajah gadis itu lebih pucat dari biasanya.

"Apa kau baik-baik saja?"

Vampire DiariesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang