Takdir mempertemukan Sooji dengan Kei makhluk penghisap darah, keduanya terikat akan sebuah perjanjian yang tidak bisa dibatalkan.
Sooji harus membantu Kei mencari sebuah batu yang tersimpan di dunia manusia untuk kelangsungan hidupnya.
Akan tetapi...
К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
Kalian baca cerita ini dimana?
Buat yang sering ngingetin update mas vampir, tolong dong bestie ramaikan kolom komen biar aku semangat menghalu.
Tadinya dah siap mau ngucapin selamat berpuasa, eh malah jadinya hari Minggu ..
Semoga habis ini aku rajin update 😭
*
**
Axe dan Li memegangi kedua sisi lengan Lily yang hendak menerkam seorang wanita muda. Gadis kecil itu kehilangan kendali saat Kei membuka pagar sihir yang mengelilingi kastil mereka dan berlari menyerang manusia.
"Lily, hentikan! Kau akan mencelakainya!" tegur Li berusaha menyingkirkan Lily dari tubuh manusia yang tengah pingsan.
"Aku haus. Aku harus meminum sesuatu." Lily meronta, meminta dilepaskan.
"Kalau kau tidak mau melepaskannya, aku akan bertindak kasar kepadamu, gadis nakal!" peringat Axe dengan mendorong kencang tubuh Lily hingga terpental.
Sementara Li dengan sigap berlari bagai kilat menangkap Lily agar tidak terjatuh lalu membopong tubuh mungil itu yang masih meronta. Tanpa menghiraukan rengekan gadis kecil tersebut, layaknya karung beras, Li membawa pergi si bungsu dari sana bersama Axe.
Tidak membutuhkan waktu lama ketiganya sampai di kastil mereka kembali. Mengikat tubuh Lily di atas ranjang tempat tidur dengan sebuah tali sihir agar gadis tersebut tidak dapat terlepas sampai bulan purnama berlalu.
"Kalian jahat sekali padaku. Lepaskan aku!" teriak Lily histeris meminta.
"Kau harus menjalani hukuman ini sampai besok!" Axe berkata lalu membalikan tubuhnya berjalan keluar dari ruangan tersebut.
Sementara Li masih berdiri dengan kedua tangan berada di pinggangnya, menatap kasihan kepada si bungsu yang masih meronta meminta untuk dilepaskan.
"Setelah ini kau harus menjadi anak baik." peringat Li sebelum akhirnya menyusul Axe keluar.
Saat Li melewati garis pintu, ia mendapati Axe bersandar pada dinding dengan menatap kedatangannya. Mata mereka saling berpandangan satu sama lain, seolah mengerti akan apa yang ada dipikiran masing-masing. Li bergabung di sebelah Axe.
"Kira-kira apa yang terjadi pada siput kecil?"
"Entahlah. Aku mulai mengkhawatirkan tujuan Kei membuat perjanjian dengan gadis itu." ucap Axe dingin.
"Gadis itu mempunyai nama, Axe." kata Li mengingatkan, "lalu apa yang akan kita lakukan? Apa kita harus menunggu disini saja? Bagaimana jika terjadi hal serius? Kau tahu jika ini malam bulan purnama, kekuatan akan lebih rendah daripada insting berburu kita."
