Takdir mempertemukan Sooji dengan Kei makhluk penghisap darah, keduanya terikat akan sebuah perjanjian yang tidak bisa dibatalkan.
Sooji harus membantu Kei mencari sebuah batu yang tersimpan di dunia manusia untuk kelangsungan hidupnya.
Akan tetapi...
Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.
Kalian baca cerita ini dimana?
*
**
Sepanjang aktivitas project bersama anak-anak, pikiran Sooji tidak fokus. Selain adanya Park Min Ki yang mengawasi kegiatan mereka, ia juga memikirkan Kei. Apa tindakannya sudah benar untuk tidak memberitahu pemuda itu jika sedang melakukan project kembali.
"Bukankah ini terasa seperti kita sedang berkemah. Suasananya sangat mendukung." tutur Min Ah. Tangan gadis itu terulur ke depan untuk mendapatkan sedikit kehangatan dari api unggun kecil yang mereka buat.
Sooji melirik sanksi pada Min Ah. Ekspresi riang gadis itu berbanding terbalik dengan suasana hutan yang begitu sunyi dan mencekam. Hanya hewan malam yang terdengar bersuara serta gemerisik angin membelai dedaunan.
Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.
Mereka duduk melingkari api unggun pada sebuah tanah lapang yang berada di depan rumah kosong. Rumah yang di kabarkan menjadi tempat pertama vampir tinggal.
"Apa berita yang beredar itu benar adanya, jika vampir sudah punah?" tukas Baek Han sembari menuangkan botol soju ke cup kertas yang sengaja di sediakan.
"Sepertinya memang benar. Pemerintah sempat bilang jika mereka akan melakukan negoisasi untuk mencegah banyaknya korban berjatuhan." Lee Sang Woo menimpali.
"Hey mana mungkin. Vampir adalah makhluk buas. Mereka tidak akan pernah dapat berdiskusi. Cari mati itu namanya. Aku yakin ada suatu alasan yang tidak kita ketahui sebagai manusia dan tidak ada kaitannya dengan pemerintah." tegas Kang In meneguk soju dalam cup dengan tandas.
"Bagaimana menurutmu, ssaem?" Baek Han mengulurkan sebuah cup berisi soju yang sudah tertuang pada Park Min Ki.
Mendengar pertanyaan itu, Sooji langsung mengarahkan tatapannya pada dosen tersebut. Ia juga sedikit penasaran akan tanggapan Park Min Ki. Namun matanya tidak sengaja bersitatap dengan pria bermarga Park itu.
Tatapan Park Min Ki seolah berlomba-lomba untuk mendapatkan siapa dari mereka berdua yang akan menyerah lalu memutuskan benang kasat mata yang terhubung. Di saat semua pasang mata mengarah padanya, pria itu menyesap alkohol tanpa mengedipkan mata sedikitpun dari Sooji.
