1. Undangan yang Datang

429 88 114
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Pel!" seorang gadis berkuncir ponny tail berusaha memanggil sembari berjalan mendekati gadis bersurai panjang terurai yang tengah duduk di gazebo timur gedung fakuktas teknik.

Gadis yang dipanggil "Pel" itu langsung menatap ke arah sumber suara seraya mem-pause video dance yang tengah dia putar di ponsel pintar miliknya. Gadis itu berdecak dan menatap jengah sahabatnya yang mempunyai kebiasaan memanggil namanya tak lengkap, "Berulang kali ya Ci gue ngingetin lo kalo nama gue Chantika. Don't even think about calling me Pel again!"

Lucy---gadis yang mengoda Chantika---- terkikik mendengar teman satu angkatannya itu mengomel. Sebenarnya bukan sekali dua kali Chantika mengomel pasal seseorang memanggilnya dengan nama "Pel". Entah itu sahabatnya, keluarganya, bahkan pacarnya pun akan kena omelan jika memanggilnya dengan panggilan itu.

"Hehehe oke, sorry Chantika Pelangi." ujar Lucy sembari terkikik, kemudian dia beralih untuk duduk di samping Chantika.

Chantika hanya berdehem dan menghiraukan Lucy yang kini duduk di sebelahnya. Gadis itu lebih tertarik untuk melanjutkan menonton video dance yang sempat dia jeda karena kehadiran Lucy.

Lucy yang merasa dirinya diabaikan Chantika berusaha menarik atensi gadis berpipi gembil itu. Lucy mencoba melepas earphone putih yang terpasang di telinga kiri Chantika. Karena ulah Lucy, lagi-lagi Chantika harus menjeda videonya dan mencoba mengalah dengan menatap gadis bermata sipit bak bulan sabit itu.

"Apa sih Uci??"

"Gue boleh minta tolong ngga?" Chantika menautkan kedua alisnya. "Gue dapat undangan dateng ke siaran radio kampus. Yaaa semacam jadi special guest gitu buat ngobrol masalah lomba kita kemarin..."

"Jadi?"

"Jadiii.... Gantiin gue ya Chantik? Lo bisa kan? Gue lagi sibuk nih.." Lucy memohon dengan mengeluarkan jurus puppy eyes andalannya di depan Chantika. Berharap gadis itu luluh dan menerima permintaan tolongnya.

Chantika tak habis pikir dengan kelakuan gadis yang entah bagaimana bisa memiliki image dan sifat yang berbanding terbalik itu. Seorang Lucyana dikenal orang karena aura judes yang terkesan galaknya, namun itu semua nyatanya hanya topeng semu Lucy saja. Tak ayal gadis itu lebih sering menunjukkan tingkah gemas layaknya seekor kucing.

"Ci gue tau lo ngga sibuk ya. Seorang Lucyana Mentari itu kesibukannya apa kalo ngga rebahan di kamar sambil baca series Harry Potter." Lucy tersenyum lebar dengan tebakan Chantika yang tepat.

"Ayolah Tik, sekali ini aja."

"Sekali apaan?! Berulang kali ya Ci berulang kali! Minggu kemarin seminar gue yang gantiin, ketemuan sama anak BEM gue juga yang gantiin, sekarang ini?! Ngga, gue ngga mau!" tolak Chantika.

Lagi-lagi Lucy menyengir sambil menggaruk rambutnya yang tak gatal. Yang dikatakan Chantika benar, gadis itu sering menggantikan dia ketika ada acara. Entah itu seminar, rapat, koordinasi dengan anak BEM pasti Chantika yang menggantikan kehadiran Lucy.

Rasa yang MengudaraWhere stories live. Discover now