27. Diantara Selisih Paham

152 31 61
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Langit POV


Situasi GOR mulai terasa sepi, konser TheDays sudah selesai beberapa jam lalu. Panggung disana sepi ditinggalkan para Daysie, hanya menyisakan beberapa orang yang masih duduk bercengkrama di pinggir GOR.

Langkahku berjalan cepat menuju tenda putih di belakang panggung. Tenda itu sengaja disiapkan promotor acara untuk anggota TheDays dan kerabatnya menunggu selagi konser belum dimulai. Tak sembarang orang bisa masuk ke dalam tenda dengan penjagaan ketat itu.

Sebenarnya aku beruntung bisa masuk kesana, karena aku mengenal Bang Bian juga Aji. Alhasil aku menjadi salah satu penonton VIP yang bisa masuk kedalam tenda dan bercengkrama dengan para anggota TheDays. Lumayan aku mendapat tempat bersantai sembari menunggu konser sekaligus bisa menitipkan tasku disana daripada membawanya ketika konser hingga rawan mengundang pencurian.

Namun sayangnya, usai konser aku harus kembali ke dalam tenda itu karena aku melupakan tas beserta dompet dan kunci mobil yang tertinggal disana. Daripada aku tak bisa mengantar Lucy pulang, mau tak mau aku harus kembali ke tempat itu dan mengambil barang berharga milikku.

Dari kejauhan tenda itu terlihat sepi, langkahku pun kupercepat takut jika petugas kebersihan akan membongkar tenda tersebut, selain itu aku juga tak tega meninggalkan Lucy menunggu di parkiran GOR sendirian.


"Anjir ngagetin!!"

Aji yang sedang bermesraan dengan Chantika di dalam tenda seketika terkejut karena kedatanganku. Bahkan Chantika langsung turun dari pangkuan Aji seraya merapikan rambutnya.

"Lain kali kalau mau masuk salam dulu!" protes Chantika dengan pipi bersemu.

Aku terkekeh menanggapi pasangan itu, aku tau agenda mereka bercumbu mesra terganggu karena kedatanganku.

"Sorry, lagian bisa aja cari kesempatan dalam kesempitan. Inget malaikat di kiri kanan kalian."

"Halah lo sendiri sama Lucy juga sering begini. Btw ngapain lo kesini bukannya tadi udah balik sama Lucy?"

Tak mendengarkan pertanyaan Aji, aku langsung berjalan menuju meja yang berada di dekat dispenser. Seingatku, aku menaruh tasku disana. Dan benar saja tas kecil berwarna coklat itu masih disana, pun dengan isinya yang masih lengkap.

"Tas gue ketinggalan. Karena udah ketemu gue cabut dulu, kasian Lucy nunggu di parkiran sendiri. Silahkan lanjutin skidipapap kalian, kalau kebablasan gue no comment itu sih derita lo."

"DJ EDAN!"

Enggan berinteraksi banyak dengan pasangan bucin sejagat raya itu, aku segera keluar dari tenda. Pikiranku sekarang terfokus pada Lucy yang masih duduk sendirian di parkiran. Aku langsung berlari menyusul gadis itu, namun tiba tak jauh dari parkiran netraku menjumpai sosok perempuan yang tengah terduduk dengan wajah menunduk.

Rasa yang MengudaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang