8. a Great Choice?

234 63 55
                                    

Suara alunan musik menggema memenuhi ruang latihan dance

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Suara alunan musik menggema memenuhi ruang latihan dance. Terlihat seorang gadis dengan celana training hitam dan kaus abu-abu oversize asyik meliukkan badannya mengikuti beat lagu di depan kaca.

Meskipun keringat berkucuran memenuhi wajah dan leher, gadis itu tak berniat menghentikan tubuhnya. Alunan musik masih mengusai, tak peduli nafasnya terengah-engah bak peserta lari maraton.

Lucyana, si gadis yang handal meliukkan tubuh itu terhitung sudah hampir setengah jam berada di ruang latihan dance dan tari. Beberapa lagu sudah Lucy putar dan tubuhnya juga terus bergerak mengikuti irama lagu yang terputar.

Bagi Lucy, jika dia sedang dibebani banyak pikiran menari adalah healing terbaik. Disaat gadis lain melepas beban dengan kata jalan-jalan, berbelanja, atau makan-makanan yang enak serta pedas, itu semua tak sepenuhnya berlaku bagi Lucy. Membiarkan bebannya meluruh mengikuti gerak tubuh, itu baru benar pikirnya.

Namun seketika permainan gerak tubuh Lucy terhenti ketika musik yang dia putar mati, disaat gerakannya akan menuju klimaks. Lucy berdecak kesal, gadis itu memberikan tatapan sengit tatkala netranya menangkap oknum yang berani menghentikan dance Lucy dari pantulan kaca.

Lucy menghentakkan kaki sebelum melimbungkan tubuh membiarkan punggungnya yang basah karena keringat merasakan dinginnya ubin lantai. Tak lupa gadis cantik bermata kucing itu meraup oksigen sebanyak-banyaknya.

"Gue tau Ci lo dancer hebat, udah dapat pengakuan sampai luar negeri pula. Mau nyari validasi apa lagi?" ujar Jonathan, oknum yang memberhentikan tarian Lucy sembari melempar sebotol air mineral hingga menggelinding tepat di samping Lucy.

Lucy yang mendapati presensi Jonathan mendekatinya langsung terbangun dan segera meminum air yang diberikan pemuda yang kerap dijuluki mirip Samoyed itu hingga tersisa separuh.

"Thanks Jo." ucap Lucy sambil meletakkan botol air minum tersebut. "Gue bukan mau nyari validasi karena bagi gue itu ngga penting. Gue cuma mau healing disini."

Pemuda yang akrab disapa Jo itu terkekeh, "Healing itu jalan-jalan, makan-makan, shopping, foya-foya. Lo healing malah bikin capek badan."

"Healing itu bisa berbagai cara asal kita bisa melepas beban sesaat. Lo kira healing dengan cara jalan-jalan, foya-foya beban bakal ilang? Itu namanya healing berkedok membuat diri miskin. Habis duit strees lagi tau rasa!" cerocos Lucy membuat Jo tertawa.

"Hahaha iya iya, emang yang bikin lo mikir banyak beban apaan sampe nyari healing siang bolong gini? What's wrong?"

Lucy terdiam sambil memainkan label di botol air mineralnya. Lucy tak tahu apakah dia harus menceritakan masalah antara dia dan Langit perkara siaran yang dia akan jalani hari ini kepada Jo.

Rasa yang MengudaraDonde viven las historias. Descúbrelo ahora