16. Sebuah Rasa Lama di Luar Ruang Suara

225 56 86
                                    

Permisi, masih adakah yang baca cerita ini?
Kalau ada terimakasih yaa udah mau nunggu lama and this is new chapter for you. Happy reading!!




 Happy reading!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.






"LUCYANA MENTARI!"


Di tengah hiruk pikuk waktu istirahat siang jam kerja kampus, Lucy mendengar suara nyaring memanggil namanya. Lucy yang sedang berjalan di taman dekat jembatan lalu lintas penghubung dua fakultas segera membalikkan tubuhnya, mengedarkan netra mencari sumber suara yang menyerukan namanya.

Dari jarak tak lumayan jauh Lucy menjumpai sosok gadis bertubuh kurus dengan tinggi cukup semampai berjalan cepat ke arahnya dengan raut muka kesal.

"Kenapa Ce?" tanya Lucy santai ketika gadis bernama Chelsea itu tiba tepat dihadapannya.




"MAKSUD LO APAAN NGE-SPILL IDENTITAS GUE DI DEKIRA KEMARIN?!? LO MAU BIKIN GUE DIPERMALUIN SATU UBIN?!?!!"

Bukannya kaget atau kesal disembur Chelsea, Lucy malah tertawa sembari memegang pundak si gadis yang mukanya merah padam dengan nafas terengah-tengah.

"Jadi lo malah marah ke gue bukannya bilang makasih?"

Chelsea menatap tajam Lucy, "Maksud lo makasih?! Just you know ya, lo udah permaluin gue. Sekarang semua orang tau kalo gue naksir Ferdinand! Ilfeel deh tu Ferdi sama gue!"

"Ngga akan, bentar lagi Ferdi bakalan notice lo."

"Notice gimana?!! Oh my godness!! Gimana coba komentar orang soal gue?!! Pasti gue di cap ganjen lah, kecentilan lah, inilah, itulah, arghhhh its so fucking!!" cerocos Chelsea.

"Ini tempat rame Ce, kalo ngomel dikontrol dulu! Lagian lo sendiri pakek acara nitip salam anonim, cepat atau lambat semua juga bakal tau." tutur Lucy ketika ucapan Chelsea mulai tak terkontrol di tempat keramaian. Apalagi ini jam istirahat siang dimana banyak mahasiswa berlalu-lalang, jika tak segera Lucy hentikan pasti Chelsea langung terkenal lagi. Bukan karena perkara Ferdinand tapi karena mulut bar-barnya yang tak terkontrol itu.

"Apa salahnya nyampaiin salam anonim? Emang gue mau jadi secret admirer!"

"Nona Gabriella Chelsea Angeline yang terhormat, kita hidup di real life bukan di dunia alternative universe yang suka lo baca di twitter. Kenalan sama cowok ngga cukup jadi anonim sembunyi di seccond akun apalagi yang gembokan eh tiba-tiba ke notice. We need an action!"




Semenjak kejadian Lucy membuka salam anonim milik Chelsea untuk Ferdinand di DEKIRA, tak hentinya Chelsea merutuki tindakan Lucy. Bagaimana tidak? Kala itu Chelsea sedang menyetel siaran radio kampus di kamar sembari berharap pesannya terbaca. Namun ternyata dugaannya melebihi ekspetasinya.

Betapa terkejutnya Chelsea mendengar Lucy membongkar penyamarannya selama ini. Tak hentinya Chelsea memaki Lucy dibalik siaran radio yang terdengar bercampur dengan dering notifikasi ponselnya yang berisi pesan singkat dari beberapa temannya yang memberitahu bahkan menertawai pembongkaran penyamarannya.

Rasa yang MengudaraWhere stories live. Discover now