6. Sore di Gedung UKM

222 68 87
                                    

Suara ketukan sol sepatu beradu dengan tegel porselin fakultas teknik terdengar menggema sepanjang koridor lantai 4

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara ketukan sol sepatu beradu dengan tegel porselin fakultas teknik terdengar menggema sepanjang koridor lantai 4. Sang gadis pemilik sol sepatu tengah berlari mengejar waktu. Bahkan gadis itu rela turun dengan tangga daripada mengantri lift.

Penyebab gadis itu terlihat terburu-buru sore ini adalah dia yang lupa melihat jam pemberitahuan briefing acara ORIGAMI bersama DEKIRA. Sudah bisa ditebak siapa orang yang terburu-buru itu? Yap, Lucyana Mentari.

Selain karena Lucy lupa melihat jam pemberitahuan briefing, dosen Lucy hari ini mengulur waktu perkuliahan alhasil Lucy dibuat kelabakan setelah dosennya keluar. Bahkan Chantika yang satu kelas mata kuliah dengan Lucy sampai dibuat menggelengkan kepala dengan tingkah gadis berumur 20 tahun itu.

"Haisshh kenapa udah jam segini sih?" Lucy mempercepat langkahnya menuruni tangga setelah melihat jam di ponsel miliknya. Sebisa mungkin Lucy berfikir untuk tidak telat dipertemuan pertama bersama pihak DEKIRA. Bisa jadi jika Lucy memberikan kesan yang buruk di awal pertemuan, akan menjadi bencana ketika Lucy melakukan siaran nanti.

Lucy pun tiba di teras teknik. Sambil mengatur nafasnya, Lucy menatap sekitar. Lucy berfikir tidak lucu jika dia berlari dari gedung teknik ke gedung UKM mengingat jarak kedua gedung itu jauh. Ditambah lagi Lucy tadi berangkat bersama Haris, tidak mungkin juga gadis itu menyuruh Haris untuk mengantarnya ke DEKIRA. Karena Lucy ingat hari ini Haris ada kelas praktikum sore.

Namun sepertinya keberuntungan sedang menghampiri Lucy, ketika netranya menangkap seorang pemuda datang dari arah parkiran teknik mengendarai motor KLX. Tak mau menyia-nyiakan kesempatan, Lucy menghadang orang tersebut.

Berhasil! Pemuda itu menghentikan kendaraannya ketika Lucy menghadangnya di jalan paving depan gedung teknik. Tanpa membuang waktu Lucy langsung naik ke atas jok motor tersebut dan membuat pemuda itu mematung kebingungan dengan tingkah Lucy.

"Ayo Kal berangkat nunggu apa lagi?!" ujar Lucy sambil menepuk punggung pemuda bernama Haikal tersebut.

"Berangkat kemana?! Lo kayak mbak qhunti lab mesin tau ngga? Udah ngehadang orang lewat tau-tau nangkring aja di jok."

Bukannya menjalankan motornya namun malah mengoceh, Lucy menggeplak punggung pemuda itu. Sehingga pemuda yang usut punya usut pacarnya Shania itu mengaduh.

"Sakit tau Ci! Bisa-bisanya bebeb Shanshan kasihku cintaku punya temen modelan kayak lo!"

"Banyak bacot lo Kal! Buruan anterin gue!"

"Anterin kemana Uciiii??? Lo kagak ngomong mau kemana tau-tau main nangkring aja. Lo kata gue tukang ojek di sinetron-sinetron yang tiba-tiba di stop disuruh ngikutin mobil penjahat kalo ngga mobil pelakor?" cerocos Haikal.

Rasa yang MengudaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang