20. Prioritize

251 51 122
                                    

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.



"Kayaknya sekian dulu segmen Bukan Bincang Biasa dari DJ Kala sama DJ Ino sore ini. Kita ucapin makasih buat sobat DEKIRA yang udah mau berbagi cerita dan nemenin kita mengudara di frekuensi 106,7 FM tercinta. Kalo kata ayangku kalian semua Jjang! Udah jadi golongan millenial hebat dijaman gempuran takut menjadi dewasa dan berasa survive buat lewatin ini semua."

"Betul banget, sobat DEKIRA kita itu hebat. Soalnya tanpa kalian sadari dibalik kata sambatnya kalian ada secuil prestasi keren yang kalian cetak. Pokoknya stop keoversintingan kalian mulai dari sekarang, dan teruslah maju apapun yang udah terjadi."

"Tapi sayangnya ngga kerasa udah satu jam kita ngobrol sama sobat DEKIRA. Tapi jangan khawatir, seperti biasanya kita bakal kasih satu lagu penutup sekaligus penyemangat buat kita semua. See you again, saya DJ Ino pamit...."

"Dan saya DJ Kala ikutan pamit... Last but not least ini dia, Tulus-Manusia Kuat, selamat sore dan sampai jumpa di siaran seru lainnya sobat DEKIRA!!!"







Bunyi beep terdengar setelah kedua DJ itu memutar lagu penutup siaran mereka. Papan LED di depan ruang siaran sudah padam. DJ di dalam ruang siaran bisa menghela nafas sembari meletakkan earphonenya. Siaran sore yang penuh drama dadakan ini sukses.

Tak lama, Dua DJ DEKIRA yang berada di dalam ruang siaran keluar setelah mendapat signal acungan jempol dari Jendra yang berada di luar ruangan sebagai pengawas serta operator siaran. Sore ini, setidaknya Jendra bisa bernafas lega ketika kedua DJ itu mampu mengisi kekosongan jadwal DEKIRA di tengah kepanikan yang melanda.


Sore ini lagi dan lagi DEKIRA dalam tahapan kacau. Apalagi semenjak Langit izin skip siaran perkara ingin menemui Lucy. Saat itu Wina yang menjadi bagian pengawas berusaha menghubungi Sekala, namun pemuda itu malah susah dihubungi dan Wina pastikan pemuda berjulukan tiang itu masih tidur.

Wina panik, pun dengan Hiliana. Mulai dari Jendra, Lio, Novan, Bayu, Gendhis sampai Manis mereka hubungi tapi nihil mereka tak bisa siaran dadakan pagi itu. Hingga satu keajaiban muncul saat Sekala menjadi harapan terakhir di menit-menit terakhir DEKIRA mengudara.

Ya, Sekala akhirnya mengangkat telefon dari Wina dan praktis membuat pemuda itu kelabakan bahkan sampai tak sempat mandi dan memilih berlari dari kost-nya hingga ke sekre RESUMA. Untung saja pagi itu Sekala bisa membawakan DEKIRA meskipun dengan penampilan kacau sampai Wina harus merelakan parfumnya habis dipakai Sekala.

Dan sore ini kejadian serupa terulang, miscommunication masih menjadi penyebabnya. Bagaimana tidak, 15 menit sebelum siaran sore Jendra tiba di ruang DEKIRA. Pikir pemuda itu sudah ada DJ, tapi nyatanya kosong. Jendra tau sore ini jadwalnya Sekala yang siaran tapi naas DJ berwajah tampan dengan tinggi bak tiang itu tidak terlihat di sekre RESUMA ataupun ruang siaran.

Jendra pun segera menghubungi Kala. Tapi siapa duga dengan santainya Kala berkata jika sore ini jadwalnya diganti DJ Sky. Jendra yang mulai panik segera menghubungi Langit tapi sayang ponsel pemuda itu tak aktif. Hingga di detik-detik siaran akan berlangsung, Ino datang menyelamatkan kekacauan yang hampir terjadi. Dan tak lama diikuti Kala menyusul ke DEKIRA.

Rasa yang Mengudaraحيث تعيش القصص. اكتشف الآن