13. Dia Yang Kembali

253 56 90
                                    

Part ini agak panjang karena ada spesial spoiler didalamnya.. Maaf kalo membosankan dan banyak typo...
Happy reading~~~~

Dunia ini panggung sandiwara, tuhan penentu alurnya dan manusia lakonnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dunia ini panggung sandiwara, tuhan penentu alurnya dan manusia lakonnya. Pernahkah kalian mendengar ujaran itu?

Aku rasa pasti pernah. Banyak orang yang membahasnya dan banyak pula yang setuju karenanya. Memang sebagai manusia kita tidak bisa menebak alur itu.

Manusia tak bisa banyak bertindak. Manusia hanya bisa berencana, berangan, dan berusaha mewujudkan. Namun, jika semesta dan panggung dunia tak mengizinkan bisa apa kita sebagai manusia? Kembali lagi, diam dan menerima segala alurnya adalah kemampuan kita...

Malam ini, ditengah temaram sang rembulan yang ditemani taburan ribuan bintang gadis pualam menatap malam dengan damai, angin malam berhembus menerbangkan anak rambut hingga kecantikannya menyambut. Di balkon kamarnya dengan pikiran berkecamuk, gadis itu terdiam dan memutar rangkaian panggung kehidupannya.

Lucyana Mentari, begitulah asma si gadis yang mempunyai angan sendiri namun ditentang alur semesta. Kisah yang Lucy lalui hingga 20 tahun lamanya, menjadi kejutan tersendiri bagi semesta untuknya. Entah itu berupa kebahagiaan ataupun kesedihan.

Lucy, menghela nafasnya perlahan. Membiarkan berkali-kali gas CO2 miliknya berbaur dengan dinginnya angin malam. Bahkan entah sudah sejak kapan Lucy berdiri di balkon kamarnya berteman memori yang terputar.

"Langit, misteri apa yang ada pada dirimu hingga dalam diam dan penuh kejutan kamu mendatangiku?" bisik Lucy pada sunyinya malam.

Sedari tadi Lucy berdiam diri tak lain memang memikirkan seorang pemuda yang belakangan ini mengusiknya, entah itu di kehidupan, pikiran, bahkan hatinya. Pemuda bernama Fajar Laksamada Langit yang sukses membuat Lucy terjatuh dalam emosi batinnya.

Langit seorang pemuda yang belum lama ini masuk dalam panggung sandiwara Lucy. Langit, satu tokoh yang bermain bersama Lucy. Langit, manusia pilihan semesta yang dihadirkan untuk Lucy.

Mungkin awalnya Lucy masih bisa bersikap biasa dengan Langit. Tak begitu memperhatikan meskipun ada di dekatnya, hingga satu ketika adegan semesta berhasil memporak-porandakan pikiran serta perasaan Lucy.

Langit adalah tokoh yang digandrungi siapa saja, suaranya menggema di setiap sudut angkasa hingga berhasil memikat setiap hawa tanpa melihat rupa. Presensi kehadiran Langit yang menyamar dibalik topeng Sky sukses membuat jagadraya memujanya. Begitulah istimewanya Langit dimata semesta.

Angin kembali berhembus, membuat Lucy bergidik dan mengusap lengan tanpa terbalut kain. Lucy tak mengira malam ini terasa dingin daripada biasanya. Padahal siang tadi panas, lalu berubah menjadi dingin saat malam tiba. Benarkan, semesta memang cepat berubah dan tak bisa ditebak.

Lucy melangkahkan kaki ke dalam karena mulai tak kuat dengan dinginnya malam. Tangan gadis itu menutup pintu balkonnya, hingga dirasa sudah tertutup sempurna dia membantingkan diri ke atas kasur.

Rasa yang MengudaraWhere stories live. Discover now