4. Siapa Dia?

251 68 67
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Kata buku IPS, salah satu sifat alami manusia adalah sebagai makhluk sosial atau dalam artian setiap individu tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain untuk menjalankan kehidupan. Entah itu bentuk kerjasama atau sekedar komunikasi sosial guna membentuk sebuah ikatan yang dapat membawa keuntungan dalam hidupan.

Tak peduli tua muda pasti setiap manusia membutuhkan sifat ini. Contoh nyatanya adalah kalangan kawula muda yang menyebut mereka mempunyai circle pertemanan penunjang kegiatan sosial.

Circle pertemanan merupakan satu atau dua bahkan lebih individu yang saling mengikatkan diri dalam hubungan yang dinamakan persahabatan. Pasti diantara mereka memiliki sifat, pemikiran, kegemaran, dan gaya hidup yang sama yang kemudian dijadikan faktor pendukung kuatnya circle tersebut.

Seperti halnya Lucy, gadis bermata kucing itu tentunya tak mau ketinggalan untuk memiliki circle pertemanan. Tak mau kalah dengan sang kembaran yang sering keluar dengan teman-temannya, Lucy pun juga sering berkumpul dengan teman-temannya. Entah itu di basecamp, tempat perbelanjaan, atau coffeshop.

Lucy memiliki teman dekat. Mereka adalah Chantika, Chelsea, Shania, dan Kartika. Lucy, Chantika, Chelsea, dan Kartika sudah akrab sejak SMA, sementara dengan Shania mereka baru dekat dari jaman ospek.

Lucy dan keempat temannya dapat dikatakan memiliki circle pertemanan yang kuat, dimana mereka jarang terlihat bertengkar satu sama lain dalam jangka waktu lama. Mungkin hanya ngambek tapi tak sampai keesokan harinya mereka sudah berbaikan kembali.

"Ce apa ngga copot itu mata mantengin hp terus?" ujar Shania kepada gadis yang bernama Chelsea atau mereka lebih akrab memanggilnya Cece.

Chelsea yang tengah tengkurap di kasur Kartika langsung bangkit dan membanting pelan ponselnya.

Siang ini kelima gadis itu sedang berkumpul di apartemen milik Kartika. Dari kelima gadis millenial itu, Kartika dan Shania yang hidup mandiri karena jauh dari orang tua.

Kartika sudah tinggal sendiri sejak bersekolah di SMA kota tempat tinggal Lucy, Chelsea, dan Chantika. Awalnya Kartika tinggal di kost, tapi semenjak masuk kuliah orang tua Kartika membelikan anak semata wayangnya apartemen.

Sedangkan Shania baru memutuskan hidup mandiri sejak statusnya berubah menjadi mahasiswi dan memilih untuk tinggal di kost. Jadilah apartemen milik Kartika atau kamar kost Shania dijadikan basecamp berkumpul ketika mereka sama-sama mendapat free matkul.

"Cece daritadi sibuk sama hp kenapa sih? Dapat panggilan dari dosen?" Kartika bertanya sembari meletakkan beberapa camilan di nakas miliknya.

Chelsea menggeleng sembari tersenyum lebar, "Ngga, lagi ngirim salam buat Ferdi."

"Lagi?!" Lucy yang baru datang dari kamar mandi menyaut.

"Lo ngga bosen ngirim salam terus ke DEKIRA?" Chantika bertanya dan dijawab gelengan oleh Chelsea.

Rasa yang MengudaraWhere stories live. Discover now