9. cemburu

8.3K 727 23
                                    

Senin pagi ini gara-gara kejadian waktu itu,gue jadi perbincangan panas di sekolah.Inget kan? Motor curut.
Gue udah naik pangkat dari figuran sekarang merangkap jadi pemeran utama.

"Gimana semalem?" Tanya Damar ke gue sambil ketawa ngelirik Aldi.

Gue cuma diem gak nanggepin omongan si kampret ini.
Gue malah ngelihat Aldi yang duduk di sebelah Damar dengan muka tenang padahal Ranum di depannya.
Mereka justru kayak gak saling akrab?
Padahal udah bergelut di kasur.

"Ohhhh.....,amann. Mantep banget gilak." Gue menyauti sindiran Damar dengan melebih-lebihkan.

Gue ngelihat muka Aldi yang masih tenang dan datar gak bereaksi.
"Memuaskan gak?"

"Woooo....,pasti!"

Tiba-tiba Ranum geplak gue dan maksa badan gue buat menghadap ke depan.
Gue udah lihat seorang lelaki yang pakai jas almamater kampus udah berdiri di depan kelas sambil senyum.
Bangsat,Damar. Gue ngelirik dia yang duduk di belakang gue sambil ngangkat sebelah alisnya senyum.

"Muasin apaan nih? Boleh gabung gak?"

Gue cuma meringis doang karena seisi kelas udah ngetawain gue. Dengan cepat gue langsung minta maaf karena kelakuan gue.
Ternyata,namanya Mas Arjuna.
Dia guru PPL ( PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ) disini menggantikan guru bk.

Karena dia ganteng dan 80% isi kelas ini cewek,mereka jadi banyak nyimak penjelasan Mas Arjuna.
Walau kita cuma ramah tamah doang selama sejam,tapi cukup berkesan bagi mereka.
Gue lihat Ranum juga merhatiin orang di depannya ini,tumbenan.

Mas Arjuna ganteng sih,rambutnya rapi,dia juga ada kumis tipisnya gitu.
Pawakannya juga tinggi,ditambah lagi dia pakai kacamata. Softboy kalau kata orang-orang sekarang mah.
Sesuai namanya lah ya,Arjuna.

Setelah jamnya selesai,siswi di kelas pada mengeluh karena pengen dengerin cerita Mas Arjuna lebih lama lagi.

"Mulai minggu depan gak ada lagi cerita loh yaa. Kalau kalian ada masalah,saya tunggu di ruang bk."

Mas Arjuna menutup kelasnya dengan kesan pertama yang bagus.
Temen-temen gue di kelas beberapa ada yang ke kantin,beberapa juga ngerubungin Mas Arjuna. Biasalah buat basa-basi.

"Eh kamu,yang duduk depan!"

Gue yang gak merasa dipanggil ngelirik Ranum yang sibuk sama hpnya.
"Lo dipanggil tuh! Kesempatan!"

Denger gue bilang gitu,Ranum langsung berdiri dan berniat nyamperin Mas Arjuna. Tapi disaat itu juga dia bilang,"bukan kamu. Sebelah kamu."

Ranum langsung noleh ke gue sambil senyum keramat. Wajahnya si senyum,tapi raut mukanya udah kayak mau ngebunuh gue.
Gue ngangguk terus jalan ngelewatin Ranum,
"Misi mbaa.."

"Ini mangsa gue. Awas aja lo macem-macem,boti!" Bisiknya.

Gue yang langsung merinding cuma bisa ngangguk doang.

"Kenapa Mas?"

"Anterin ke kantin dong."

"Haaaaa!???" Ini siswi kelas yang ngomong.
Gue cuma bisa berdehem sambil ngikut Mas Arjuna keluar. Wajar sih,dia mungkin belum sempat keliling karena ini hari pertamanya.
Terus dia juga milih cowok ya karena ogah dirubungin cewek-cewek,kayaknya.

"Kita pernah ketemu loh."

"Dimana ?"

"Di atas."

Gue denger jawaban Mas Arjuna cuma diem. Di atas? Apa gue titisan dari Yudhistira karna gue sangat bijaksana? Atau justru gue Duryudana?

Tiba-tiba Mas Arjuna ketawa sambil nepuk pundak gue. "Gak. Bukan gitu,maksudnya di warung atas waktu itu." Dia seakan paham isi otak gue barusan.

True Love [ BL | TAMAT ]Where stories live. Discover now