29. bali

2.8K 301 7
                                    

Akhirnya hari ini tiba. Setelah penantian dan persiapan panjang kita berangkat ke Bali menggunakan bus.
Pas berangkat kita memakai seragam jurusan dan praktek guiding sesuai urutan seperti yang gue bilang kemarin.
Kita praktek sampai di Pelabuhan Kondang Merak,Banyuwangi.
Setelah nyebrang,baru wisata yang sesungguhnya dimulai. Kita dibebasin dari tugas guiding,tapi masih ada tugas lainnya.
Gak semudah itu,percayalah.

Idar,aku udah sampai di Bali

Ati-ati sayang di sana.

Gue sedang tersenyum setelah memberi kabar Idar. Sejauh ini kita masih berkomunikasi pakai ponsel doang. Karena Idar udah berangkat untuk menyelesaikan masalah keluarganya. Selain itu,dia juga bilang mau membicarakan tentang hubungan kita.
Gue deg-degan,tapi kangen banget hadah.

Kita selesai sarapan di salah satu restoran setelah mandi dan ganti kaos kesepakatan jurusan.
Warnanya ijo army,ada tulisan traveller berukuran sedang gitu di dada bagian kiri.

Sekarang kita lagi perjalanan ke Tanah Lot.
Gue melirik Salsa yang tidur pulas bersandar di jendela. Gue menyadari sesuatu,bahwa dia doyan banget tidur. Tapi public speakingnya bagus pas bagian guiding.

Kamu lagi apa?

Gue memainkan ponsel di tangan sambil nungguin layarnya nyala pertanda kalau Idar bales pesan gue. Butuh waktu lumayan lama bagi Idar buat menjawab.
Saat melihat ponsel gue nyala,gue langsung buka dan baca pesan dari Idar.

Lagi sama dia.

Gue nganggukkin kepala bingung mau jawab dia apaan. Dia masih gamau nyebut Ibunya ya? Masih pakai kata ganti.

Aman?

Aman bos💗

Kali ini gue tersenyum dan masukkin ponsel kembali ke saku celana. Lama-lama stres gua begini.

Gue merem sambil mikir,resiko apa yang bakalan gue terima setelah Idar bilang ke orangtuanya?
Dan tentang orangtua gue juga yang belum tahu.
Otak gue juga memutar kejadian dimana gue nyakitin Idar. Hubungan ini hampir penuh luka karena kita sejenis. Sangat menyakitkan.

Tiba-tiba gue merasa ada jemari yang nyentuh pundak gue berkali-kali. Gue mengerjapkan mata dan menoleh ke samping. Wajah cantik Salsa udah ada di depan gue sambil senyum. "Lo mau tukeran? Biar enak tidurnya senderan di kaca."

Gue gelengin kepala. Masa iya,cewe ngalah buat gue yang cowo begini.

"Gue gak ngantuk."

Salsa mengangguk terus membuka jajannya.
Dia juga menawarkan gue yang gak mau ini.
Gue cuma mau Idar hehe.

"Lo tau gak gue udah begini karena lo."

Gue yang mendengar dia ngomong cuma ngelirik doang. Gak tertarik sama sekali. Apa hubungannya sama gue?

"Hem." Saut gue.

"Gue kira kalau gue cantik lo jadi ngelihat gue. Ternyata enggak."

Gue diam. Maksudnya gimana sih.

"Ha?"

Salsa memberikan jajannya kasar di pangkuan gue. Gadis itu berdecak dan membuang wajahnya menghadap kaca.
"Selama dua tahun kemarin selain alasan lo yang emang orangnya bodoamatan,gue juga fokus mempercantik diri,ikut ekskul yang kecewe-cewean biar lo ngelihat gue. Nyatanya lo sama sekali gapernah noleh."

True Love [ BL | TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang