40. kelulusan

2.8K 318 20
                                    

Setelah perjuangan dan otak hampir bolong karena panas hafalan mulu. Akhirnya kita lulus dan lagi wisuda.

Selesai acara wisuda selesai,kita foto-foto kayak orang-orang biasanya. Gue lihat Ranum pakai kebaya hitam gitu cantik banget dah sahabat gue.

"Akhirnya lulus. Gue pingin pakai piercing.." soraknya.

"Yaelah otak lo,Num." Saut Damar.

Gue senyum dan nunggu Idar keluar dulu. Lama banget. Gak lama,akhirnya gue lihat cowok tampan yang lagi jalan ke arah gue ini.
Kalau sama-sama pakai jas begini gue kan jadi ngerasa nikah ya gak hehe.

"Hai.." Sapanya. Gue mengangguk lihat dia yang lepasin jasnya.
Dia jadi cuma pakai kemeja putih agak ketat gitu yang bagian lengannya digulung sampai siku. Tolong,gue hampir pingsan lihat ketampanannya.

"Mana Aldi?" Tanya Ramum.

"Gatau. Boker kali." Jawab Idar.

Tiba-tiba Aldi dateng dan memberikan bucket bunga berukuran sedang kepada Ranum yang lagi duduk. Dia mencium puncak kepala Ranum agak lama di depan kita dan banyak orang disini.

"Asli nih berdua gak ada puasnya menebar keromantisan." Omel gue.
Gue gak pernah menganggap hubungan mereka serius,ternyata gue salah. Mereka kelihatannya serius sekarang.

Gue baru tau juga dibalik sikap dingin dan sedikit galaknya itu dia cukup romantis ke Ranum.

"Sini duduk. Tuh difoto." Ranum menarik tangan Aldi untuk duduk di sampingnya sambil menunjuk Salsa yang sudah bersiap dengan hp Damar di depan.

"Satu..dua..tiga.."

Cekrek.

"Tunggu,kok kita jadi kayak hadirin kondangan lo sih?" Protes Damar.

"Sirik aja lo gak laku!"

"Yaudah,gua berdiri juga." Aldi mengalah dan menggeser Damar yang tadinya di belakang Ranum. Sekarang udah digantiin sama dia sebagai cowoknya.

Saat aba-aba ketiga,Aldi menaruh sebuah mahkota mungil di atas kepala Ranum.
Setelah foto kita diambil gue berterima kasih kepada Salsa yang sukarela mau dimintain tolong tadi.

"Bayarannya foto sama lo ya,Pal?" Goda Salsa. Gue melirik Idar yang mengangguk.

Atas restu dan ijin suami,akhirnya gue mau foto dengan Salsa. Tentu aja yang ngambil fotonya adalah Idar haha.
Salsa merangkul lengan gue sambil tersenyum ke kamera.

Wah,nih cewek bener-bener cantik dan baik lagi.
Setelah selesai Salsa melepaskan rangkulannya dan berterima kasih juga ke gue.

"Sal. Kenapa lo gak coba sama Damar aja?" Tanya gue.

Salsa yang mendengar tawaran gue menggeleng cepat. Dia menunjuk seorang cowok yang memakai kemeja hitam berbadan kekar sedang duduk agak jauh darinya.

"Pacar baru?"

"Gue udah bilang kan banyak yang antri."
Setelah ngomong itu,Salsa berjalan pergi menghampiri cowok itu. Mereka jauh lebih serasi sih.

Idar menyentil dahi gue dan mendekatkan wajahnya untuk membisikkan sesuatu,"Jangan lihat oranglain."

Gue terkekeh mendengar ucapannya sama kayak Ranum waktu di Bali dulu.
Gue noleh dan mengangguk ke dia.

"Besok gua tungguin di bandara pagi ya." Ucap Idar.

Gue menoleh dan terheran dengan ucapannya. Apa maksudnya coba ke bandara pagi?

"Iye." Jawab Damar dan Aldi bersamaan.
Loh apa gue yang gatau?

True Love [ BL | TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang