31. keluarga idar

2.5K 281 13
                                    

[ Hai,disini author yang ambil povnya ]

Siang ini Idar sudah menjatuhkan bayangannya di sebuah foto keluarga yang terpajang di ruang tamu. Rumah ini cukup besar dari pada rumahnya. Bagaimana tidak,Ibunya dan lelaki yang dibencinya merupakan pemilik hotel yang cukup terkenal di sini.
Senyum tipisnya terukir melihat dirinya saat kecil bersama Ibunya.
Beberapa hari Idar sampai di kota ini,baru sekarang dirinya berani mendatangi rumah Ibunya. Sebelumnya,dia sibuk mengumpulkan niatnya.

"Idar?" Idar menoleh dan melihat wanita berparas cantik berjalan dengan mata tidak percaya kepadanya.

Wanita itu mendekap tubuh Idar erat dan menangis histeris. Anak lelaki yang selalu ia tunggu,akhirnya datang menemuinya.
Idar mengelus punggung Ibunya sambil menatap kosong lelaki bongsor di depannya.

Ibunya melepaskan pelukannya dan meminta Idar untuk duduk. Dia yang sudah duduk di sofa terus melihat Ibunya yang masih terlihat sangat cantik walau usianya tidak lagi muda.

"Setelah bertahun-tahun aku menjadi badut,akhirnya kau datang juga bocah." Sapa lelaki yang daritadi menjadi pusat tatapan tajam matanya. Ia ikut duduk di sebelah Ibunya.
Idar sangat tidak suka suasananya.

Dia merasakan ponselnya bergetar dan lebih memilih untuk menjawab pesan dari pujaan hatinya,Noval yang sedang melalukan kegiatan wisata dengan jurusannya.
Sambil menunggu tangisan Ibunya meredah,dia membalasi pesan dari Noval dengan tenang. Hatinya menjadi tenang setelah bertukar kabar dengan miliknya.

"Maafkan Mama,Dar."

Idar menaruh kembali ponselnya dan membuang nafasnya kasar. "Gak masalah."

"Dia tidak ingin mempunyai anak selain dirimu. Untunglah kau cepat datang kemari."
Lelaki yang ia benci itu juga masih terlihat tampan,mereka sangat serasi. Tapi tidak bagi Idar.

"Jelasin." Hanya itu ucapan yang keluar dari mulut Idar. Dia hanya ingin tahu.

"Mama dan Papamu menikah karena paksaan. Ayah Mama memiliki hutang kepada Ayah Papamu. Kita menikah dan Mama mencoba mencintai Papamu sepenuh hati. Tapi Mama gak bisa,Dar.."

Tatapan Idar jauh lebih tenang dari sebelumnya. Dia melirik ponsel yang menyala karena pesan dari Damar. Dia tidak bisa membalas pesan itu sekarang,ada yang harus diselesaikannya terlebih dulu.

"Lalu aku?"

"Semua orang dikeluarga Papamu membutuhkan penerus kelurga Idar."

Idar menggeleng tak percaya. Dia lebih baik tidak lahir daripada harus menerima kenyataan begini. Penerus keluarga apanya? Bahkan keluarga Papanya tidak memperdukikan dia dan justru sibuk keroyokan harta gono-gini. Tapi dia sudah siap dengan segala kenyataan sekarang,karena memiliki Noval disampingnya.
Idar sama sekali tidak tahu bahwa nasibnya mungkin akan sama dengan Ayahnya.
Menghujani seseorang dengan cinta,sedangkan orang yang dicintai entahlah.

"Maafkan Mama Idar. Mama tau telah melakukan kesalahan yang sangat fatal. Seharusnya Mama mengatakannya bukan langsung pergi meninggalkan kalian berdua. Mama minta maaf.." Wanita itu membungkukkan badannya cukup lama sambil menangis.

Air mata yang menggenang di mata Idar serasa akan tumpah.
Idar mengatur nafasnya. Kenapa standar pernikahan harus memiliki seorang anak? Jika boleh memilih,Idar tidak ingin lahir di dunia ini.

"Tapi Papa sangat mencintai Mama.." Idar tidak yakin dengan ucapannya sendiri. Tapi dia selalu melihat bahwa lelaki yang sudah meninggal itu sangat mencintai Ibunya.

"Mama tau-"

"Hei bocah. Aku juga salah disini. Salahkan aku." Lelaki bongsor di samping Ibunya mengambil alih pembicaraan. Idar melihat tangan lelaki itu yang sedang mengelus punggung Ibunya agar tenang.

True Love [ BL | TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang