Sembilan

1.7K 249 49
                                    


Lisa menatap langit-langit kamarnya. Suasana temaram disertai hujan dan guntur yang terus saling bersahutan, membuat perasaan Lisa semakin berkecamuk tidak karuan.

Lisa kembali meneteskan air matanya. Suasana kosong malam ini kembali membawanya mengingat akan rasa penyesalannya pada Jennie, pun dengan rasa bersalahnya pada Jiyong.

Ya, Lisa merasa dirinya begitu egois dengan melimpahkan semua kesalahan dan kemarahannya hanya pada pria itu. Apapun yang terjadi di antara mereka adalah keputusan dan keinginan mereka bersama, ada Lisa tentunya yang turut andil membuat semua ini bisa terjadi.

Namun rasa bersalahnya yang besar pada Jennie membuatnya begitu terluka hingga melampiaskan semua kesalahannya itu pada sosok Jiyong. Lisa kembali bersikap egois. Lisa sadar akan hal itu, dan ia menyesal.

Menyeka air matanya kembali, Lisa menatap layar ponselnya yang sengaja ia matikan sejak perjalanan pulangnya dari Studio milik Jiyong. Berpamitan untuk pulang ke Apartement miliknya pada Jennie, Lisa membutuhkan waktu untuk sendiri dan Apartement pribadi miliknya adalah jawabannya.

Menekan tombol power dengan tangan sedikit gemetar, hati kecil Lisa kembali berharap bahwa akan ada pesan-pesan yang masuk dari Jiyong. Tunggu dan menunggu, nyatanya tidak ada satupun pesan yang masuk ataupun informasi miscall dari dirinya.

"Sebenarnya apa mau-mu, Lice?!" Gumam Lisa dengan frustasi pada dirinya sendiri.






➡️➡️➡️



"Apa kau hanya akan stay di Nice?" Tanya Rosé yang saat ini sengaja datang ke Apartment Lisa untuk membantunya berkemas.

"Mungkin aku akan stay 1 atau 2 hari di Paris sebelum kembali ke Korea. Ada yang kau inginkan?" Tanya Lisa yang masih sibuk menyiapkan koper-kopernya.

"Tidak. Aku hanya sudah rindu Paris." Ucap Rosé dengan wajah nelangsa.

"Ikutlah kalau begitu. Kau bisa berlibur bersama Mommy dan Chesir di sana. Mereka juga akan datang menyusul." Saran Lisa yang langsung di hadiahi lemparan sebuah boneka padanya.

"Kau mau mengajakku untuk menghabiskan waktu bersama Mommy dan Chesir, agar kau bisa bebas berlibur dengan pria rahasiamu itu?" Sarkas Rosé yang langsung di tanggapi oleh Lisa dengan wajah horornya.

"Jangan sembarangan bicara, Park Chaeyoung! Kau sudah berjanji tidak akan membahas apapun yang kau sengaja baca di ponselku tempo hari, bukan?" Tegas Lisa benar-benar memberi Rosé ultimatum.

"Aku tidak sengaja, Larrisaaa... Salahmu sendiri membiarkan ponsel terbuka di sebelahku!"

"Sudahlah. Kumohon jangan di bahas lagi." Lirih Lisa kalah.

"Baiklah, Mian. —tapi Lisa-ya, Kenapa kopermu banyak sekali? Semua kebutuhan selama syuting Champaign sudah di siapkan oleh tim Celine. Hadiah untuk Mommy dan keluarga Daddy-mu hanya butuh 1 koper saja, bukan? Lalu kenapa kau harus membawa 6 koper besar plus 1 koper kecil ini?"

"Aku akan dua minggu di sana." Jawab Lisa acuh.

"Hem... Apa dia akan menyusulmu?" Rosé menatap penuh dugaan kearah Lisa.

"Tidak. Dia tidak akan menyusul dan aku pun tidak peduli karenanya." Jawab Lisa berusaha terdengar tegas, Lisa tidak akan membiarkan siapapun terus mencium kedekatannya dengan Jiyong.


"Oh... benarkah? Tapi yang kudengar dari Soonho Oppa, Dia akan pergi ke France beberapa hari setelah keberangkatanmu nanti. Apakah dia akan ke Paris untuk menemui Jennie Eonni? Atau malah dia akan langsung ke Nice untuk menemuimu? —Firasatku dia akan ke Nice." Ucap Rosé belum mau menyerah dengan berbagai spekulasinya.

EASY ON METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang