Empat belas

1.5K 230 41
                                    

Hari ini Lisa memutuskan untuk menghabiskan waktu liburnya di Dolce Vita Pension, penginapan milik Jiyong yang berada tidak jauh dari kota Seoul. Dirinya memutuskan ikut bersama Jiyong untuk mengunjungi anjing kesayangan miliknya yang memang saat ini tengah berada di sana. Gaho.


"Kenapa dia kau tinggalkan disini, Oppa?" Lisa membawa Gaho ke dalam pangkuannya.


"Aku tidak bisa membawanya karena kesibukanku di Seoul. Bertemu denganmu saja sulit, apalagi harus merawatnya sendiri di sana? Dia akan semakin kesepian. —Kiss," Jiyong mengarahkan bibirnya tepat di hadapan Lisa, meminta wanita itu untuk menuruti keinginannya.


"Oppa... Bisakah kau berhenti meminta cium setiap saat?! Bibirku sakit..."


"Bohong! Bilang saja pelit!" Jiyong lalu mengambil Gaho dari pelukan Lisa, membiarkan anjing itu kembali bermain di sekitar taman dengan bebas. "Aku mengantuk." Keluh Jiyong lalu merebahkan kepalanya tepat di pangkuan Lisa.


"Jangan mengantuk! Sudah waktunya kita pulang." Lisa memainkan helaian rambut Jiyong yang kini sudah mulai memanjang. Dan Lisa suka.


"Menginap disini saja." Bisiknya lengkap dengan seringai nakal di wajahnya. "Kau besok tidak ada jadwal, aku tahu itu." Lanjutnya lagi sembari memeluk pinggang Lisa dan menyembunyikan kepalanya tepat di perut ramping miliknya. "Please, Cutie... Kita menginap disini, hem?" Bujuknya lagi.


Lisa memang terlalu lemah jika sudah menghadapi pria tua yang ada di pangkuannya itu. Dirinya dengan mudah selalu menuruti keinginan Jiyong yang sering kali random, meski akhirnya selalu sukses membuat hidup Lisa menjadi semakin berwarna karenanya.


"Tapi besok pulang." Ucap Lisa.


"Besok malam?" Tawar Jiyong.


"Pagi." Debat Lisa.


"Siang. Titik."


Lisa pun menyerah akan keinginan Jiyong. Mengangguk dan menuruti permintaan Jiyong saat ini akan menjadikan itu pembenaran untuk Lisa; Pasalnya akan terjadi sesuatu hal yang besar dan mungkin itu akan menimbulkan masalah pada hubungan mereka.


'Semoga saja tidak.' Doa Lisa.


Ya, Lisa belum menceritakan apapun pada Jiyong soal perjanjian kerjasamanya dengan salah satu artis dari Hybe tersebut. Dan benar, Lisa akhirnya terpaksa menyetujuinya. Dirinya tidak memiliki pilihan lain atas keadaan yang ia hadapi saat ini.


Lisa hanya berharap Jiyong bisa mengerti keputusan yang ia ambil dan tidak mempersoalkannya, sama seperti dirinya yang tetap bertahan di samping Jiyong meski statusnya di mata publik adalah masih sebagai kekasih Jennie.


"Oppa, kau percaya padaku, kan?" Tanya Lisa hati-hati.


"Hem. Kau satu-satunya orang yang paling aku percaya. Apa perlu semua akun rekening bank-ku diubah atas namamu? Apa kau mau?!"


"Jangan berlebihan!" Seru Lisa gemas sembari mencubit hidung Jiyong.


"Aku serius. Password ATM, Apartement, Mansion bahkan emailku pun kau sudah tahu, bukan? —Itu karena aku sangat percaya padamu."


"Hem. —Tapi tetaplah berjanji untuk tetap percaya padaku apapun yang terjadi nanti." Bisik Lisa lagi.


"Baby... Kenapa kau menyebalkan?! Jangan bicara macam-macam! —Kemarilah," Ucap Jiyong  sembari menarik tengkuk Lisa agar semakin mendekat kearahnya, mencari bibir Lisa dan langsung melumatnya rakus.


EASY ON MEWhere stories live. Discover now