Lima belas

1.4K 235 30
                                    

"Nona... Mohon maaf, saya tidak bisa mengantarkan Nona ke tempat Tuan sekarang." Sean menjawab protes Lisa yang tetap membawanya pulang ke Apartement miliknya.


"Sean... Kumohon, Ji Oppa salah paham! Aku harus menemuinya sekarang, aku harus menjelaskan padanya!" Seru Lisa terus mengiba pada Sean agar dia mau membantu Lisa untuk bisa bertemu dengan Jiyong.


''Maaf, Nona. —Kita sudah sampai." Ucapnya tegas namun tetap terkesan begitu sopan.


Lisa menyerah untuk membujuk Sean, dirinya tahu bahwa Sean adalah seorang yang setia pada Tuannya, dia tidak akan mengkhianati Jiyong hanya karena suatu alasan yang emosional dari dirinya.


Lisa berjalan memasuki unit Apartementnya, dan kembali di kejutkan dengan kehadiran semua membernya di sana. Lisa bisa melihat tatapan khawatir dari semua mata yang menatapnya saat ini, membuat Lisa yang saat ini memang tengah kalut menjadi semakin emosional.


"Eonni..." Isak Lisa sembari merangsek masuk ke dalam pelukan Jisoo, karena dirinya lah yang pertama kali meraih tubuh Lisa.


"Bagaimana ini?" Lanjut Lisa. Mungkin bagi mereka saat ini Lisa tengah mengkhawatirkan nasib karir dirinya, Groupnya atau pun segala hal yang berdampak karena berita kencannya yitu. Tapi hanya diri Lisa sendirilah yang tahu bahwa saat ini yang ada di pikirannya hanyalah tentang Jiyong. Pria yang mungkin sedang terluka karenanya.


"Tidak apa. Semua akan baik-baik saja."


"Maafkan aku." Bisik Lisa parau.


"Ini bukan salahmu." Bisik mereka semua sembari memeluk Lisa seakan tengah menguatkannya.








➡️➡️➡️



Ini sudah lebih dari satu minggu sejak rumor kencan yang di setting YG dan juga HYBE tersebar. Kedua Agency raksasa itu pun sudah membuat pernyataan resmi yang menyatakan bahwa berita tersebut memang benar adanya.


Jangan tanyakan berapa banyak ujaran kebencian yang Lisa terima setelahnya, Lisa sampai tidak habis pikir dengan mereka yang mau sibuk meluangkan banyak waktu di kehidupan nyatanya hanya untuk mengurusi hal yang bukan urusan mereka.


'Apakah dengan kalian mengirimkan semua ujaran kebencian, bahkan teror-teror yang mengancam nyawa kami, itu akan berpengaruh pada kami?! Tidak. Tentu saja tidak! Waktu kami sudah habis untuk bekerja, Sosial media kami pun selalu diatur dan di kendalikan oleh Agency, jadi dengan kata lain... Yang membaca ratusan atau mungkin ribuan komentar jahat kalian itu adalah staff kami, bukan kami. Dasar Bodoh!' Lisa tersenyum kecut saat melihat sepintas pesan-pesan yang mulai masuk ke nomor pribadinya, mengatas-namakan fans namun berlagak lebih kejam dibandingkan seorang ibu tiri.


"Kau yakin mau bertemu Ji Hyung sekarang?" Mino menatap khawatir kearah Lisa. Pasalnya setelah penjelasan dari Lisa tempo hari tentang isu kencannya dengan salah satu personil BTS tersebut, Jiyong belum juga merespon Lisa sedikitpun.


"Hem. Aku harus menemuinya, Oppa." Lisa melepas seatbelt di tubuhnya dan bergegas menuruni mobil pria itu untuk segera masuk ke dalam gedung studio milik Jiyong.


Mino menahan tangan Lisa, "Aku akan menunggumu di sini. Apapun hasilnya, jangan kemana-mana, kabari aku. Aku akan ada disini." Senyumnya terlihat menenangkan untuk Lisa.


"Terima kasih, Oppa." Bisik lirih Lisa dan setelahnya ia langsung bergerak melanjutkan niatnya.


Menyapa dengan seadanya saat ada beberapa staff yang mengenali Lisa, ia terus berjalan masuk dengan keteguhan hati untuk menyelesaikan polemiknya dengan Jiyong sesegera mungkin.


EASY ON MEWhere stories live. Discover now