11[anter pulang]

99.1K 10.4K 918
                                    

Happy reading<33


.
.
.
.
.
.















































"makasih Vino!"

"Sama-sama,btw di rumah sama siapa?"

"Em... Ama Tante gue,dah ya!"

Argya keluar dari mobil vino,sebelum membuka gerbang dia melambaikan tangannya dahulu dan masuk kedalam karangan rumah.

Vino hanya tersenyum kecil,menggelengkan kepalanya lalu kembali menyalakan mesin mobilnya dan pergi mengendarai mobil itu dari rumah Argya.

Argya melepas sepatunya dahulu,dan ditaruh di rak sepatu.

Cklek

Argya masuk kedalam rumah,menyalakan lampu lalu berjalan kearah dapur.

Membuka lemari es dan mengambil satu susu kotak rasa cokelat,meminumnya sambil melangkah kearah kamar.

Didalam kamar Argya melempar tas nya diatas ranjang,matanya menatap jam di dinding.

Ini udah jam 15.00,jam tiga sore.

"Gue mau berangkat sekarang aja deh,biar cepet kelar."

(^_^メ)












Kring

Kring

Kring

Suara lonceng berbunyi tanda ada orang yang masuk.

Lintang menatap kearah pintu dimana ada Argya.

Cowok mungil itu celingak-celinguk menatap sekeliling cafe yang masih sepi.

"Argya!"

Argya menoleh lalu tersenyum kecil berlari kecil menghampiri lintang.

"Tumben Dateng jam segini?"

"Mau nemenin lintang." Diakhiri dengan cengiran manis.

Lintang menatapnya dengan gemas,"uuuuu terharu deh."

"Tar gue mau ambil celemek gue!"

"Ya."

Argya berjalan masuk keruang ganti,tidak memerlukan waktu banyak akhirnya Argya keluar sudah dengan celemek panjang yang menjadi luaran kemeja nya.

Dan setelahnya Argya melayani pelanggan seperti biasa,sama dengan karyawan-karyawan yang lain,tidak terasa terlalu sibuk dengan pekerjaannya langit sudah mulai gelap.

Dan untung saja di berangkat sore,jadi hanya sampai jam delapan malam saja.

Sesudah ramai sekarang sepi,Argya berdiri di meja pesan,mengelap meja itu dan setelahnya dia menatap sekeliling.

Kring

Kring

Kring

Lonceng berbunyi tanda ada orang yang masuk,Argya menatap orang itu.

Matanya menyipit,"itu kakak kelas waktu itu bukan si." Gumamnya.

Perempuan itu menatap argya dan pandangan mereka berdua bertemu,perempuan itu tersenyum miring berjalan mendekati Argya.

"Em... Pesen apa kak?"

Perempuan itu a.k.a Nita tersenyum remeh menatap argya dari bawah sampai atas.

"Ck,ck,ck kerja lo disini? Anak sekolah kok kerja,gak dikasih duit ya sama ortu?"

Argya mengerjap-ngerjapkan matanya,saat Kaka kelas itu membahas tentang kedua orang tuanya.

Dia meneguk air liurnya lalu tersenyum kecil,"ya... Gue kerja,dan gue emang gak pernah dikasih duit sama bunda sama ayah,masa ia gue harus minta ke tanah gitu?." Diakhiri dengan kekehan rendah.

Nita mengangkat sebelah alisnya,"so? Gue gak peduli." Dia menatap Argya dengan angkuh tanpa ada rasa bersalah.

"Gue kesini mau ketemu Aksa,mana Aksa?"

"Gak tau,mas Aksa gak kesini."

"Gak usah boong lo cupu."

"Emang bener,dia gak kesini dari tadi sore. Lagian kakak kenapa gak nelpon? Tanya dia lagi dimana?"

"Kakak,kakak,gue bukan kakak lo ya!"

"Serah dah." Batin Argya.

"Awas aja kalo lo boong disekolah liat apa yang bakal gue lakuin." Setelah itu Nita pergi keluar cafe.

Argya menghela nafas panjang membenamkan wajahnya di lipatan tangan,sampai tepukan pada kepalanya membuat dirinya mendongak.

Dia mengerjap-ngerjapkan matanya,melihat seseorang yang berdiri dihadapannya ini.

"Mas Aksa?"

Aksa cowok jangkung itu senyum ganteng kearah Argya,"hai manis."

"Ngapain?"

"Mau liat cafe aja." Ucapnya sambil menaruh kedua tangannya disaku celananya.

Argya ngangguk,"tadi ada yang nyari lo."

"Siapa?"

"Temen lo yang waktu dikantin."

"Cewe atao cowo?"

"Cewe."

"Ooh... Yaudah biarin aja,belom pulang lo?"

"Sekarang jam berapa dah." Dia menatap jam yang tertempel di dinding,"gue pulang sekarang aja deh,dah setengah sembilan."

"Lo mau pulang?" Argya ngangguk.

"Bareng gue."

"Ha?"

"Pulang nya Ama gue,gue anter."

"Pake imbalan lagi?"

"Ya iya,tapi entar kalo dah sampe."

Argya menggulum bibir lalu mengangguk,"tunggu dulu ya mas!"

(つ✧ω✧)つ























"Mas jangan kenceng kenceng bawa motornya,entar gue kena sawan."

"Oke manis."

Aksa membuka satu helm dan memakaikannya di cowok mungil,dan memasangkan ceklikan nya juga.

W gak tau apa namanya:V

Argya hanya mengerjap-ngerjapkan matanya mendongak menatap wajah Aksa,"kenapa bawain gue helm?"

"Khusus buat lo,dah Yo naik."

Aksa duduk di jok motornya memakai helm full face nya,Argya diam sebentar lalu naik ke motor Aksa.

"Mas jangan kenceng kenceng! Ntar gue tonjok lu."

"Iya... Pegangan ok." Aksa menarik tangan Argya supaya bertengger di pinggangnya,"pegangan entar lo jatoh kepental angin."

"Sialan!" Aksa terkekeh kecil.

Dan kedua lelaki itu menaiki motor di sepinya malam hari,dengan Argya yang mencoba menetralkan detak jantungnya.


























TBC.

Lagi apa bestii?

Enak kek nya kalo bikin seblak jam seginiƪ(˘⌣˘)ʃ

Babay~

[BOYS LOVE] MAS AKSA✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang