37[pregnant?!]

90.8K 7.7K 946
                                    

"A-apa? G-gak mungkin."

Argya menatap kak Stella,"k-kak ayo pulang." Argya turun dari brangkar rumah sakit lalu menggandeng tangan kak Stella.

Kak Stella menghela nafas panjang lalu menatap Bu dokter,"Bu dok,saya permisi."

"Eh,iya. Dijaga ya kandungannya,jangan kecapean,jangan banyak pikiran,apa lagi sampe stres nanti bisa kena kandungan kamu loh ya nak Argya."

Argya menelan air liurnya dengan susah payah lalu ngangguk kaku,"i-iya Bu dokter."

Bu dokter senyum lembut,"jangan banyak pikiran,banyakin makan buah-buahan sama sayur-sayuran,jaga kandungan kamu aja ya supaya bisa sampe lahir dan sehat."

Argya ngangguk sekali lagi,"iya." lalu membungkuk sopan,"saya permisi ya Bu dokter."

"Iya."

(~‾▿‾)~











Cklek

Kak Stella masuk kedalam rumah lalu duduk di sofa panjang memijat pelipisnya,matanya menatap Argya yang masih berdiri diambang pintu sambil memegang amplop coklat tadi.

"Argya."

Argya menoleh,menggulum bibir dahulu lalu berlari kecil menghampiri kak Stella memeluk tantenya dari samping.

"K-kak maaf."

"Maaf buat?"

"Maaf kak."

"Hhh,buat apa minta maaf? Udah kejadian,anak kamu sama siapa itu?"

"G-gak tau."

"Gak tau? Ama siapa Argya."

Argya menggigit pipi dalamnya,cowok mungil itu menatap kak Stella dengan takut.

"Sama siapa Argya."

"M-mas Aksa." Cicit Argya kecil sambil meremat ujung seragamnya.

"Dah aku duga." Kak Stella menggelengkan kepalanya kecil lalu memeluk tubuh ponakannya itu,mengelus punggung sempit Argya.

Argya membenamkan wajahnya di ceruk leher jenjang kak Stella,"hiks maaf."

"Gak perlu minta maaf,kamu gak salah."

"M-maaf kak hiks."

"Jangan nangis kayak gitu, kakak gak suka,udah diem cup cup cup." Kak Stella menepuk nepuk kecil punggung Argya.

"Terus si Aksa Aksa itu mana? Kok udah gak pernah keliatan?"

"Hiks mas Aksa ke Belanda."

Kak Stella kaget,"apa?!"

Argya ngangguk kecil didalam dekapan Stella.

"Apa aku gug--"

"Siapa yang ngajarin kamu ngomong kayak gitu?!" Kak Stella melepas pelukannya menatap wajah lelaki manis.

Argya memejamkan matanya sejenak,air mata terus keluar dari kelopak mata mungil itu,"t-tapi."

"Kamu gak perlu gugurin kandungan kamu,ada kakak,gak usah pikirin Aksa Aksa itu. Kamu pasti bisa ngebesarin anak itu,ada kakak. Kakak bakal ngelakuin yang terbaik buat kamu,karna kamu doang yang kakak punya di dunia ini."

Tangis Argya langsung pecah seketika cowok mungil itu menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya, tubuhnya bergetar hebat dan dapat terdengar isakan kecil.

[BOYS LOVE] MAS AKSA✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang