Chapter 2

2.4K 234 7
                                    

"Tay Tawan Vihokratana. Bersediakah kamu membangun rumah tangga bersama New Thitipoom Teechaaaikhun dalam suka maupun duka. Saat senang maupun susah, sakit maupun sehat... bersediakah kamu?"

Tay melirik pria disampingnya sekilas.

"Ya. Saya bersedia"

"New Thitipoom Teechaapaikhun. Bersediakah kamu menghormati Tay Tawan Vihokratana sebagai suamimu, melayaninya tanpa rasa pamrih, serta menciptakan keharmonisan dalam hubungan keluarga. Bersediakah kamu?"

"Ya. Saya bersedia"

"Baik. Untuk memperkuat hubungan kalian, sematkan cincin ini di jari masing-masing sebagai tanda resmi pernikahan kalian hari ini"

Tay dan New saling berhadapan. Tay mengambil salah satu cincin pasangan itu dan menyematkan dengan perlahan ke jari manis New. Begitupun sebaliknya.

"Kedua mempelai dipersilahkan untuk berciuman"

Perlahan Tay mendekati New bersiap untuk mencium pria yg telah menjadi suaminya itu. Ia merengkuh pinggang New dan...

CUP! Tanpa menunggu lama bibir Tay berhasil menyentuh bibir New. Ia melumat perlahan bibir merah itu. New sendiri juga telah menutup matanya menerima ciuman Tay. Dalam ciuman itu, mereka membatin secara bersamaan.

'Kurasa dia tidak sesulit yg ku kira' batin New.

'Aku akan mendapatkanmu, New' batin Tay.

Suara tepuk tangan menyadarkan keduanya dan kembali pada posisi semula.

Tay menatap New yg juga sedang menatapnya. Tay tersenyum simpul pada pria itu membuat New tersipu malu.

"Senyuman yg manis" gumam New pelan.

"Senyuman yg manis" gumam New pelan

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Beberapa waktu kemudian. TayNew beralih ke tengah untuk menyambut para tamu.

"Kau terlihat sangat bahagia" ucap Tay pada New disampingnya.

"Mana ada pengantin yg sedih di hari pernikahannya? Tentu aku harus bahagia"

"Benarkah? Kurasa kau bahagia karena memilikiku"

New reflek menatap Tay. Besar kepala sekali orang ini. Tapi ia harus melanjutkan rencananya.

"Itu juga termasuk salah satunya. Ya, aku sangat bangga karena memiliki alpha terkuat sepertimu" jawab New dengan senyuman.

Kini giliran Tay yg terdiam.

"New!" Panggil seseorang.

"Gun. Akhirnya kau datang. Aku menunggumu sedari tadi"

New memeluk sahabat mungilnya itu sebentar.

"Maaf. Jalanan sedikit macet tadi. Jadi, apa acaranya sudah selesai?" Tanya Gun sambil celingukan melihat sekitar.

Dark Romance END ✅Место, где живут истории. Откройте их для себя