Chapter 16

1.7K 157 10
                                    

Beberapa hari kemudian. Tay yg masih sibuk di kantor tiba-tiba Gun menelfonnya.

"Halo By. Ada apa?"

"T...Tay. Akh perutku..."

Mendengar rintihan kekasihnya, Tay langsung bangkit dari duduknya.

"Perutmu kenapa? Kau baik-baik saja kan?"

"Tolong aku... Tay. Akh. Aku tidak kuat lagi"

"Tahan By. Aku akan kesana. Dimana posisimu sekarang?"

"Aku... di apartemen. Ssshh Tay. Cepat kesini"

Tay langsung mematikan sambungan teleponnya. Ia turun ke lantai 1 dengan lift.

Ting! Pintu lift terbuka. Ia berpapasan dengan atasannya. Ya. Siapa lagi kalau bukan Tn. Teecha.

"Tay. Kau mau kemana?" Tanya mertuanya.

"Ehm itu pa... temanku kecelakaan dan masuk rumah sakit. Dia hidup sebatang kara dan aku harus menemani sebagai walinya"

Terlihat raut gusar dari wajah Tn. Teecha. Tay yg menyadarinya merasa tak enak.

"Apa ada masalah, Pa?"

"Apa temanmu itu keadaannya sangat parah?"

Tay mengangguk ragu.

"Ck. Yasudah Tay. Kau temani dulu temanmu. Jaga dia baik-baik"

Lagi-lagi Tay mengangguk. Ia berpamitan dan mulai melangkah.

"Halo. Apa kau memiliki waktu luang? Bisakah kau datang menemui New?"

Tay yg tak sengaja mendengar langkahnya terhenti.

"Putraku mual dan lemas sejak pagi tadi. Aku khawatir tapi aku juga tidak bisa meninggalkan pekerjaanku sekarang"

New juga sakit? Kenapa ia tidak tau? Batin Tay dalam hati.

"Terimakasih Off. Aku akan membalas kebaikanmu lain kali"

Apa? Mertuanya menelfon Off? Jadi Off serius dengan ucapannya? Ia ingin mendekati New?

Lamunannya buyar merasa handphone di genggamannya bergetar.

"Iya By. Aku perjalanan kesana sekarang"

Tay bergegas keluar mengambil mobil dan melajukannya ke apartemen Gun.

Sesampainya disana Tay langsung menuntun Gun masuk ke dalam mobil membawanya ke rumah sakit terdekat.

Tay menunggu di luar ruangan selagi Gun diperiksa dokter di dalam. Terlihat jelas bahwa ia sedang gusar.

"Tn. Tay Tawan" panggil seorang perawat.

"Iya saya"

"Silahkan masuk. Dokter ingin berbicara denganmu"

Tay mengangguk kemudian masuk ke dalam. Ia duduk di samping Gun.

"Kalian tunggu disini sebentar. Dokter sedang mensterilkan tangannya" ucap sang perawat lagi.

"Bagaimana keadaanmu, by?"

"Aku sudah lebih baik sekarang"

"Syukurlah"

Gun menatap Tay yg sedang menunduk.

"Apa kau sangat mengkhawatirkanku?"

Hening. Tak ada jawaban dari Tay.

"Maaf karena membuat kalian menunggu" ucap sang dokter.

"Tidak apa-apa. Bagaimana keadaanku dok? Apa parah?"

Dokter menggeleng. "Beruntung kau kesini tepat waktu. Kau mengalami gejala tipes. Apa kau diet?"

Dark Romance END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang