Chapter 8

1.7K 175 2
                                    

Sejak keluar dari hotel, Tay mengunjungi bar terdekat di sekitar penginapannya. Ia memesan sebotol minuman keras untuk menjernihkan pikirannya. Sebelumnya ia tidak pernah datang ke tempat-tempat seperti ini karena malas bertemu dengan sang penggoda yg dimatanya terlihat begitu menjijikkan. Tapi tak ada tempat lain lagi, Tay butuh sesuatu untuk menyadarkan otaknya yg terus menerus terpikir dengan ucapan New yg mencintainya.

GLEK GLEK. Tay meminum langsung minumannya hingga setengah botol. Ia meletakkan kembali botolnya.

"Bagus, Tay. Akhirnya dia berhasil luluh padaku. Dengan begini aku akan menyelesaikan misiku secepatnya dan segera membawa by ku ke dalam pelukanku"

GLEK GLEK GLEK. BRAKK. Tay membanting kasar gelasnya di atas meja.

"Bodoh Tay! Kau sudah menghianati by! Kau berjanji untuk tidak menyentuhnya. Tapi apa yg kau lakukan semalam?!"

Tay ingin meminum lagi namun botolnya telah kosong.

"Hei kau! Berikan aku 3 botol lagi!" Teriaknya pada penjaga bar.

Tak lama pesanannya datang. Lagi-lagi Tay meneguk minumannya hingga setengah botol.

"Tidak. Aku melakukannya hanya karena kasihan dengannya. Ya. Betul itu. Aku hanya ingin membantunya. Tidak ada maksud lain selain itu"

GLEK GLEK GLEK.

"Cih! Cinta? Dia mencintaiku? Bagaimana jika dia tau bahwa aku hanya berpura-pura dengannya? Bagaimana jika dia tau bahwa aku memiliki by?"

GLEK GLEK GLEK. 2 botol minuman keras telah habis diteguk Tay.

"Bodoh! Lagi-lagi kau memikirkannya, Tay! Dia bukan lagi urusanmu setelah ini. Kau dan dia tak akan ada hubungan apa-apa lagi"

GLEK GLEK GLEK.

"Atau jangan-jangan dia juga sama sepertiku? Dia juga memiliki misi dalam pernikahan ini dan menarik perhatianku? Apa itu artinya... dia juga memiliki seorang by dihatinya?"

GLEK GLEK GLEK GLEK GLEK. Entahlah. Membayangkan bahwa New memiliki seorang kekasih membuat tubuhnya semakin memanas. Bahkan Tay meminum sebotol langsung dalam sekali teguk.

Genap 4 botol kosong kini telah ada di depan matanya. Pandangan Tay mulai kabur dan tubuhnya sempoyongan. Ia ingin berdiri namun keseimbangannya lemah dan... seseorang memapah bahunya.

"Kau baik-baik saja?" Tanya orang itu.

Tay menyipitkan mata menatap orang itu. Ia sama sekali tak mengenalinya.

"Aku Arm. Teman sekolahmu dulu"

"Arm?"

"Kau benar-benar mabuk. Beruntung aku yg bertemu denganmu. Jika tidak... mungkin kau akan terbangun telanjang besok"

"Telanjang?"

Bayangan Tay kembali pada memori pagi tadi. Ia bangun telanjang bersama New disampingnya. Reflek Tay mendorong Arm menjauh.

"Ya! Kenapa mendorongku?!"

"Jangan menyentuhku! Aku memiliki kekasih! Minggir!" Racau Tay tak beraturan.

"Ck. Berapa banyak yg dia minum?"

Tay berjalan sempoyongan keluar bar diikuti Arm di belakangnya. Arm melihat sebuah hotel dan menarik Tay masuk ke dalam.

"Dia tidak bisa dibiarkan keluar seperti ini. Lebih baik aku mengurungnya"

Mereka menunggu di depan lift.

TING! Pintu terbuka.

"Off"

"Arm. Darimana saja kau?" Tanya Off dari dalam lift.

Dark Romance END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang