Chapter 12

1.6K 171 34
                                    

Di luar gedung, tepatnya di tepi jalan. New mendongak menatap jendela apartemen Gun. Ia belum pulang. Ia menggeleng tak ingin membayangkan yg iya-iya tentang mereka. Ia mengambil handphone dan menelfon seseorang. New menelfon Tay.

Cukup lama... tak ada jawaban dari Tay. Air mata New yg telah mengering kini kembali membasahi pipi.

"Halo Hin" akhirnya Tay menjawab panggilan New.

Dengan cepat New menghapus air matanya dan menetralkan suaranya.

"H...Halo Te. Kau dimana?"

"Aku? Aku masih di kantor. Kenapa?"

New menengadah menahan air matanya. Tay berbohong.

"Oh... hmm itu... apa kau bisa menjemputku? Mobilku mogok"

"Bagaimana bisa mogok? Aku juga sibuk disini. Ada klien penting dan aku tidak bisa meninggalkannya begitu saja"

Gun, kau sangat beruntung Tay sangat mencintaimu.

"Oh, oke. Maaf jika aku mengganggumu"

New akan mematikan sambungannya tapi tiba-tiba...

"New! Kau sendirian?" Panggil seseorang dari dalam mobil yg berhenti di depannya. Merasa dipanggil New menatap sang pengendara.

"Off... Hm. Seperti yg kau lihat"

"Dimana Tay?"

"Tay masih sibuk di kantor. Dia tidak bisa menjemputku"

"Oh... kau mau pulang? Ikutlah denganku. Kebetulan aku juga akan lewat kesana"

"Hin!"

New terlonjak mendengar teriakan dari handphonenya. Ia baru menyadari panggilannya masih tersambung dengan Tay.

"Halo Te. Maaf aku lupa mematikan..."

"Apa itu Off?"

"Iya... kebetulan dia lewat. Dia yg akan mengantarku. Kau lanjutkan saja kesibukanmu, Te. Tidak perlu mengkhawatirkanku"

Tiba-tiba handphone New direbut Off yg telah turun dari mobil.

"Hei Tay. Cepat pulang atau aku akan merebut New darimu"

BIP!

Off mengembalikan handphone New pada pemiliknya.

"Apa maksudmu, Off? Kau akan membuatnya salah paham tentang kita" ucap New sedikit was-was.

Off tersenyum.

"Asal kau tau. Tay tak sebodoh yg kau kira. Dia tidak akan berpikiran seperti itu"

New merenung. Off benar. Tay telah bahagia dengan Gun. Mana mungkin dia memikirkannya?

"Ayo masuk. Mau pulang tidak?" Tawar Off.

New mengangguk. Ia masuk ke mobil Off. Sedetik kemudian Off menjalankan mobilnya mengantarkan New.

Di tengah perjalanan, Off menyadari bahwa New hanya diam termenung.

"Apa ada masalah?"

"..."

"Kau mudah ditebak, New. Ceritalah. Bukankah sudah pernah kukatakan sebelumnya? Kau bisa meminta bantuanku untuk menyelesaikan masalahmu"

New menoleh menatap Off. Haruskah ia menceritakan semuanya pada Off? Jika bukan dengannya, lalu siapa lagi? Papa? Itu akan menambah kekecewaan padanya. Teman? New tak memiliki teman baik kecuali Gun. Dan Gun sendiri... New kembali merenung mengingatnya.

"Off. Kau benar. Tay tak sebaik yg kukira. Dia... tidak mencintaiku. Dan ternyata... dia memiliki kekasih sejak sebelum mengenalku"

"Aku sudah memeringatimu waktu itu. New. Sebenarnya aku tau semuanya. Dia memang memiliki kekasih. Dan dia mau menikah denganmu karena keinginan ayah"

Dark Romance END ✅Onde histórias criam vida. Descubra agora