Chapter 9

1.7K 170 46
                                    

TayNew check out hotel bersamaan dengan segerombolan orang yg juga baru keluar dari tempat itu.

"Tay! New!" Panggil Off membuat 2 orang itu berbalik.

"Kalian juga mau pulang? Sekalian bareng denganku"

Tay melirik sekilas teman-teman Off yg masih tertinggal di belakang.

"Hm, Boleh" sahut Tay menyetujui. Lebih banyak orang akan menghilangkan rasa canggungnya dengan New. Pikirnya.

"Tay!" Pekik seseorang di belakang Off. Ia sedikit berlari menghampiri ketiga orang itu.

"Kemana saja kau kemarin? Kau mabuk dan menghilang tanpa jejak. Apa sekarang kau sudah sadar?" Tanya Arm sambil mengecek kondisi tubuh Tay.

"Jadi temanmu yg kau maksud, si Tay?" Tanya Off dan Arm mengangguk.

"Ck! Tau begitu aku tidak akan repot mencarinya sampai tengah malam. Aish!"

"Off, kau mengenalnya?"

"Tentu. Dia sepupuku. Aku juga tau kalau dia menginap di sini"

Arm membulatkan mulut tak percaya.

TUK. Off menjitak puncak kepala Tay.

"Ya! Kenapa memukulku?"

"Kemana saja kemarin? Kau meninggalkan suamimu sendirian di tempat asing ini. Kalau terjadi sesuatu buruk dengannya, kau mau bertanggung jawab, hah?!"

"Jadi pria imut ini suamimu, Tay?"

"Hm. Kenapa denganmu, Off? Aku meninggalkannya di kamar. Tidak ada yg perlu dikhawatirkan"

TUK. Lagi-lagi Off memukul kepala Tay.

"Itu karena aku bersamanya kemarin. Harusnya kau berterimakasih padaku karena aku telah menjaga suamimu ini"

Giliran Tay yg tersentak. Ia menatap New dan suaminya itu mengangguk.

"Terimakasih Off. Mungkin aku akan mati kebosanan jika tidak ada dirimu" gurau New.

Tay semakin menyipitkan matanya. Ia ingat. Jadi 2 cangkir kotor itu milik mereka? Dan lihat itu. Off dan New terlihat sangat akrab. Apa saja yg mereka lakukan selama dirinya pergi? Dikamar? Berdua? Bagaimana bisa mereka sangat akrab hanya dengan waktu setengah hari? Dan pagi tadi... Tay juga melihat langkah New yg terlihat kesusahan. Jangan bilang bahwa dugaannya benar. Off dan New....

"Ya! Apa kalian mau ketinggalan pesawat? Ayo cepat!" Ucap Tay menegas membuat ketiga orang itu terlonjak.

Tay berjalan lebih dulu diikuti New dan rekan kerja Off di belakangnya.

'Sialan kau Off! Berani-beraninya kau melakukan itu pada Hin ku!' Batin Tay sangat geram.

Waktu yg sangat tepat. Usai memesan tiket, pesawat yg akan mereka tumpangi telah tiba. Mereka segera naik dan mencari tempat masing-masing.

Seperti biasa, Tay memilih duduk di dekat jendela. New disampingnya. Dan ada 1 bangku kosong disamping New.

"Hai. Boleh aku duduk disini? Kursi lain penuh"

Lagi-lagi Tay menatap malas orang itu.

"Oh, silahkan Off. Aku merasa lebih baik jika itu dirimu" sahut New sumringah. Off pun duduk disamping New.

Tay memilih menutup matanya dan tidur. Malas mendengar ucapan 2 orang disampingnya itu. Tapi, telinga tetap telinga yg digunakan untuk mendengar. Tay bisa mendengar 2 orang itu saling berbincang dan bersendau gurau. Terdengar jelas bahwa suaminya itu sesekali tertawa menyahuti gurauan sepupunya. Apa-apaan ini?!

Dark Romance END ✅Where stories live. Discover now