Chapter 11

1.5K 169 22
                                    

Atas permintaan Tn. Viho, kedua keluarga itu berkumpul di kediamannya malam ini. Tentunya ia ingin membahas mengenai penerus perusahaan Teechaapaikhun.

"Jadi bagaimana, Teecha? Apa kau masih ragu dengan kemampuan putraku? Kenapa sampai sekarang kau belum mengatakan apapun tentang penerus perusahaanmu itu?" Desak Tn. Viho pada besannya.

"Sabar. Tentang itu aku sudah memikirkannya. Rencananya aku ingin mengumumkannya sekitar bulan depan bertepatan dengan masa pensiunku"

Tn. Viho melirik Tay dan tersenyum. Begitupun Tn. Teecha. Ia juga menatap New. Ia teringat dengan ucapan New malam itu. Putranya begitu mencintai Tay. Sudah seharusnya ia menyerahkan seluruh kekuasaannya pada yg lebih muda.

"Terimakasih banyak, Pa. Kau sangat baik dengan keluargaku. Tapi aku tidak bisa membalas apapun padamu" ucap Tay sopan. Entahlah. Ia merasa telah melakukan kesalahan besar saat ini.

Tn. Teecha menggeleng.

"Tay. Kau tidak perlu membalas apapun denganku. Cukup sayangi New seperti aku menyayanginya. Aku telah menyerahkan semua hartaku padamu. Termasuk New. Jadi jaga dia baik-baik ya?"

Tay menoleh menatap New yg duduk disampingnya. Omeganya itu sedang tersenyum manis padanya menciptakan sebuah getaran dalam dadanya.

"Baik pa" hanya itu yg keluar dari bibir Tay.

Berbeda seperti sebelumnya, sekarang Tay terasa sangat sulit berucap kata-kata tentang cinta di depan orang tua dan New.

Dalam batin New sendiri ia juga membatin...

'Siapapun itu aku tidak akan membiarkan merebutmu dariku, Te. Kecuali jika itu sahabatku sendiri'

Usai berbincang, TayNew serta Tn. Teecha berpamitan pada Tn. Viho untuk pulang. Pertama Tay mengantar pulang papa mertuanya kembali ke rumahnya.

"Terimakasih Tay, New. Kalian hati-hati dijalan" pamit Tn. Teecha setelah turun dari mobil.

"Papa juga. Jaga kesehatanmu selagi aku tidak bersamamu" sahut New dibalas anggukan papanya.

"Kami pamit dulu, Pa" pamit Tay sebelum melajukan mobilnya meninggalkan rumah mertuanya.

Hening. Baik Tay maupun New tak ada yg ingin membuka suara. Tay sibuk menyetir dan New sibuk dengan handphonenya.

"Hin. Tentang kemarin... apa kau bilang pada Papa?"

"Hm? Tentang apa?" Tanya New tanpa berpaling dari handphonenya.

Tay melirik New sekilas.

"Tentang aku yg tidak pulang kerumah"

"Tidak. Memang kenapa?" Bohong New.

"Aku merasa saat ini papa sedang menekanku. Dia memintaku menjagamu dengan sangat serius"

"Papa memang benar. Kau seorang suami sekarang. Sudah sewajarnya kau memahami dan menjagaku. Tanpa diperintah papaku juga seharusnya kau mengerti kewajibanmu"

Tay diam.

"Kenapa Te? Kau terlihat berbeda. Apa kau memiliki seseorang lain selain diriku?"

"Apa maksudmu? Kau menuduhku selingkuh?"

"Siapa yg menuduh selingkuh? Aku hanya bertanya. Jujur aku penasaran. Siapa By? Aku pernah melihat namanya di kontakmu"

Reflek Tay menoleh.

"Hin. Berhenti mengintrogasiku. Aku tau kau curiga denganku. Tapi ingat. Aku suamimu yg telah bersumpah janji di hari pernikahan kita"

"Aku hanya bertanya. Kalau tak ingin menjawab yasudah. Kau semakin aneh, Te"

Dark Romance END ✅Where stories live. Discover now