Part 37 || Kebetulan yang Mengejutkan

2.7K 486 90
                                    

Emot buat pasangan ini dong?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Emot buat pasangan ini dong?

***

Air berhenti mengalir dari kran ketika Saka menekan tungkainya dengan siku. Kedua tangannya terangkat menghindari sentuhan tidak disengaja guna menjaga tetap steril. Ia di depan ruang operasi mempersiapkan diri masuk ke ruangan yang penuhi ketegangan, hidup dan mati pasien bertaruh di dalam sana. Selain tenaga medis harus kompeten, alat pelindung diri, alat dan bahan harus steril agar tak ada komplikasi pasca operasi.

Di hidungnya sudah terpasang masker, kepalanya terpasang penutup senada dengan warna seragam birunya. Kakinya dibalut dengan sepatu kodok khusus saat operasi saja. Saka berbalik meninggalkan wastafel, sebelum menginjak gagang pada dinding bagian pojok kanan bawah, ia lebih dulu memejamkan mata meredakan gejolak dalam perutnya. Gara-gara tidak sengaja makan bawang putih satu siung, ia muntah beberapa kali. Saking kagum dan lahapnya makan makanan yang diberikan Bu Kinan ia tidak sadar apa yang dimasukkan ke dalam mulut.

"Hah."

Usai mengontrol pencernaannya yang tak nyaman, Saka menginjak tungkai pintu sampai terbuka. Ia masuk mendekati seorang suster yang merentangkan gown APD dari depan, Saka berbalik memberi akses untuk mengikat gown-nya. Tangannya dibantu memakai handscoon putih. Lalu duduk di kursi yang telah disediakan, kursi itu diletakkan di bagian kepala pasien. Saka menekan sebuah tombol hingga kursinya bergerak mengikis jarak dengan pasien.

Mata sipitnya melirik jam di ruangan itu. Pukul 09.59 semenit lagi operasi akan dimulai. Sklerosis multipel penyakit saraf di kepala belakang, dekat dengan otak kecil yang rawan dengan gesekan. Ia dan tim ekstra hati-hati agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Perkiraan operasi tujuh jam, bisa lebih cepat kalau tidak ada masalah selama operasi berlangsung. Saka menoleh pada Dokter Daniel--ahli anastesi. Melihat anggukan Dokter Daniel, Saka mengangguk.

"Kakek, apa Anda mendengarkan saya?"

Saka bertanya tepat di samping telinga pasien. Tak ada reaksi yang terlihat, Saka kembali menegakkan duduknya menatap tujuh rekannya yang menemani.

Pasien itu adalah Primus Wijaya, kakek kekasihnya. Hari ini operasinya setelah tiga hari di rawat. Ia baru tahu hubungan mereka. Ia tidak tahu ini benar kebetulan atau kebetulan yang disengaja agar Saka yang menanganinya.

Pembicaraannya dengan Kinan membuat praduga bermunculan. Kinan tahu hubungan Jessie bersama anak dari kelurga Thomas, dia juga menemui Saka mengira abangnya lah yang sedang menjalin hubungan dengan Jessie, apa mungkin mereka ke rumah sakitnya dengan niat terselubung?

"Mari kita berdoa demi kelancaran operasi hari ini, berdoa dimulai."

Ruangan itu senyap. Hanya ada suara monitor yang menampilkan garis tak beraturan. Orang-orang menunduk sejenak, Saka memberi aba-aba, mereka selesai berdoa.

SHOW ME (Tamat)Where stories live. Discover now