Part 12 || Jalan ke KUA

8.2K 982 140
                                    

----------

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

----------

Instagram : unianhar
---------

"Makasih Jess udah bantuin Tante masak."

Jessie tersenyum lebar seraya mengangguk, mengangkat mangkok di depannya menuju meja makan tidak jauh dari dapur. Wanita bermata bulat itu senang membantu Larissa memasak sekalian belajar darinya.

Mangkok putih terletak di permukaan meja, di dalamnya ada potongan daging matang, wortel, daun bawang beserta bawang goreng yang membuat air liurnya tertelan begitu saja, mata bulatnya menatap sop daging itu berbinar tak sabar mencicipi.

"Kelihatannya enak."

Jessie mengangguk membenarkan. Sop buatan mama Leon tidak perlu diragukan lagi. Tatapan berbinarnya tiba-tiba berubah bingung, yakin jika suara tadi bukan suara hatinya.

Jessie pun menoleh ke samping kirinya, ia terbelalak mendapati wajah Saka yang dekat padanya. Refleks Jessie menjauhkan bersamaan dengan pria itu memalingkan pandangan dari sop di depan mereka.

"Kamu yang masak?" tanyanya.

"Tante." Jessie menjawab sekenanya.

"Dibantu Jessie juga, Ka," celetuk Larissa, meletakkan tahu campur tempe yang sudah ditumis, kemudian wanita itu kembali ke dapur meninggalkan mereka.

Saka memicing. "Dasar pembohong," ledeknya menyentil kening Jessie.

"Aku nggak bohong, aku cuma bantuin Tante masak kok," cicitnya mengelus kening.

Saka mangguk-mangguk pura-pura percaya menyenangkan hati wanita itu. Kata orang menyenangkan wanita adalah tugas pria, dan Saka melakukan itu atas nama cinta. Seandainya yang berbohong mami atau mamanya Saka tidak akan segan-segan mengeluarkan hadist agar mereka sadar akan dosa.

"Ew, tahu tempe lagi?"

Suara cempreng itu tiba-tiba menyela keduanya. Lena berdiri di belakang Saka, sedikit membungkuk ke arah meja memperhatikan menu yang ada di sana. Saka menjauh berdiri di belakang Jessie, menatap geli wajah tertekuk Lena.

"Tahu sama tempe punya protein Lena, bagus buat pertumbuhan kamu," papar Jessie membuat Lena bergidik.

"Dari kecil Lena udah sering makan ginian, bukan sering tapi makanan pokok di rumah ini selain nasi ya tempe sama tahu Kak. Masa orang kaya makannya tempe tahu tiap hari?"

Kadang Lena heran dengan keluarganya. Katanya kaya, punya Casino terbesar di Asia Tenggara, keturunan ningrat, aset di mana-mana tapi makanannya tempe tahu, apa beda dengan rakyat missqeen. Selama hidup tak sekali pun Lena tidak melihat dua menu itu di meja makan, kecuali makan di luar, katanya malu orang kaya pesan tempe dan tahu di restoran. Apa kata dunia nantinya.

"Bener Len, malu dong sama orang-orang missqueen mainnya di restoran makan sushi, spageti, kimchi, lasagna!" timpal Saka mengompori. Jessie menyikut perut Saka memperingati.

SHOW ME (Tamat)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant